Home / Pemprov Riau | ||||||
Inovasi Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, BI dan TPID Luncurkan ANDALAS Jumat, 17/05/2024 | 17:15 | ||||||
![]() | ||||||
BI dan TPID Luncurkan ANDALAS pada lahan Kelompok Tani Amara Jaya, Pekanbaru (foto/Yuni) PEKANBARU - Dalam rangka mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus diperkuat untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah. Peluncuran inovasi tersebut dilakukan dalam kegiatan GNPIP Wilayah Sumatera, pada lahan Kelompok Tani Amara Jaya, Jalan Naga Sakti Pekanbaru, Jumat (17/5/2024) pagi. Mengusung tema "Sinergi dan Inovasi Mendorong Penguatan Produktivitas, Pasokan, dan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Sumatera", acara ini turut dihadiri Pj Gubernur Riau SF Hariyanto. Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wilayah Sumatera meluncurkan Aktivitas Sinergi Pengendalian Sumatera (ANDALAS) yang difokuskan pada beberapa inovasi pengendalian harga. Pertama, Gerakan Tanam Cabai Merah dengan metode intensifikasi dan budidaya pertanian digital guna mendorong produktivitas komoditas strategis berkolaborasi dengan TPID dan universitas sekitar. Kedua, program Mobil Pasar Murah Tuntaskan Inflasi dan Rawan Pangan untuk memperluas jangkauan pasar murah ke daerah-daerah rawan pangan. Ketiga, optimalisasi efisiensi rantai pasok komoditas pangan wilayah Sumatera. Dalam kesempatan ini, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menekankan perlunya memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi dalam menjaga stabilitas harga dan membangun ketahanan pangan guna memitigasi risiko inflasi ke depan utamanya dari sisi pasokan, yaitu gangguan produksi akibat bencana alam dan faktor musiman serta kendala distribusi. "Untuk itu, inovasi pengendalian inflasi pangan secara end-to-end atau dari hulu ke hilir harus dioptimalisasi secara simultan untuk meningkatkan produktivitas di sisi hulu dan mendorong perluasan jangkauan distribusi di sisi hilir," katanya. Berbagai program inovasi GNPIP Wilayah Sumatera yang dicanangkan diharapkan dapat direplikasi oleh seluruh TPID dalam mendukung kemandirian daerah kedepan dan memajukan ketahanan ekonomi, termasuk pengembangan inovasi ketersediaan data pangan strategis terintegrasi yang dimonitor oleh seluruh Pemda dalam bentuk dashboard untuk memantau kondisi pasokan guna memperkuat realisasi Kerjasama Antara Daerah (KAD). "Bank Indonesia meyakini sinergi seluruh TPID di Wilayah Sumatera maupun nasional melalui program kebijakan pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif secara berkelanjutan akan mewujudkan terjaganya inflasi sesuai target 2,5%±1% dan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi," ungkapnya. Lebih lanjut, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengapresiasi langkah sinergi dan kolaborasi TPID Wilayah Sumatera yang berfokus dalam penanganan inflasi pangan. Namun demikian, ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah masih menjadi tantangan utama dalam stabilisasi harga pangan. "Optimalisasi penggunaan teknologi budidaya, pemanfaatan sarana penyimpanan, perluasan kerjasama antar daerah (KAD) serta penguatan konektivitas antarwilayah perlu didorong untuk mendukung stabilitas harga dan menekan disparitas harga antarwilayah," katanya. Dilanjutkan Ferry Irawan, pemerintah juga harus terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi distribusi salah satunya melalui kebijakan insentif fiskal terkait Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang terarah sehingga pengendalian inflasi dapat terwujud. "Pada sisi pembiayaan, pemerintah mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2024 terutama pada sektor pertanian yang menopang ketananan pangan nasional," ungkapnya. Penulis: Yuni |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |