PEKANBARU - Memperingati Hari Buruh atau May Day, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Riau akan menggelar aksi damai di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Riau pada Kamis besok (2/5/2024).

"Besok kita akan aksi di Disnaker Riau. Ada sembilan tuntutan yang akan kami gaungkan," ujar Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) Provinsi Riau, Juandy Hutauruk, Rabu (1/5/2024).

Terdapat sembilan tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi tersebut. Pertama, KSBSI meminta evaluasi terhadap pegawai di dinas tenaga kerja (Disnaker) yang dinilai kurang profesional dalam kinerja dan kompetensinya.

Kedua, mereka menuntut agar dana Jaminan Hari Tua (JHT) menjadi milik buruh bukan milik negara, serta evaluasi terhadap pelayanan buruk dari BP Jamsostek dan BPJS Kesehatan.

Tuntutan ketiga adalah penghapusan hubungan kerja buruh harian lepas (BHL) di seluruh sektor perkebunan. Selanjutnya, mereka menyerukan penetapan upah khusus untuk sektor minyak dan gas, yang merupakan sektor unggulan di Provinsi Riau.

Kelima, KSBSI menegaskan bahwa buruh tanpa majikan (employee platform) harus diakui sebagai hubungan kerja sah dan berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Tuntutan keenam adalah implementasi penerapan struktur dan skala upah pada tingkat perusahaan yang adil dan merata. Ketujuh, mereka menolak segala bentuk diskriminasi dalam kebebasan berserikat dan menentang kriminalisasi terhadap aktivis buruh yang melakukan perundingan kolektif.

Kedelapan, KSBSI mendesak pencabutan Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UUP2SK). Dan yang terakhir, mereka menyerukan pemerintah untuk tindaklanjuti rekomendasi Sidang ILO 2023 tentang Undang-Undang Cipta Kerja. (Rls)