Home / Meranti | ||||||
Tim Manggala Agni Siang Malam Berjibaku Padamkan Api di Pulau Rangsang Jumat, 29/03/2024 | 14:25 | ||||||
Pasukan Manggala Agni Daops Siak terlihat melakukan pendinginan terhadap lahan yang terbakar SELATPANJANG - Situasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin memburuk di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan luas area terbakar yang terus meluas. Para petugas pemadam kebakaran dan relawan berjuang keras untuk memadamkan api yang menjalar dengan cepat di tengah kondisi cuaca yang panas disertai angin kencang. Sementara itu Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK- Manggala Agni, terus lakukan pemadaman di beberapa titik Karhutla wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, tepatnya di Pulau Rangsang. Didukung oleh TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat, Manggala Agni lakukan pemadaman tanpa kenal waktu dan jarak. Untuk diketahui Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Siak juga ditunjuk Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Regional Sumatera yang ditugaskan melaksanakan kegiatan paralegal sebagai pendamping kegiatan di beberapa desa di Pulau Rangsang sebagai salah satu wilayah yang rawan Karhutla. Kepala Regu Manggala Agni Daops Siak, Alijal menuturkan saat ini mereka sudah lima hari berada di pulau yang merupakan beranda Negara Indonesia itu. Karena kondisi makin parah, pasukan yang berjuluk Panglima Api itu kini memperkuat kekuatan mereka dengan menambah jumlah pasukan untuk memadamkan api yang melanda. Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap kebakaran yang semakin meluas dan kompleksitas situasi di lapangan. Dengan penambahan pasukan, diharapkan upaya pemadaman dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Pasukan tambahan ini juga dilengkapi dengan perlengkapan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani berbagai kondisi dan skenario yang mungkin terjadi selama proses pemadaman. "Awalnya kami hanya 6 orang yang terdiri dari satu regu. Kini pasukan Manggala Agni yang diperbantukan untuk melakukan upaya pemadaman sudah berjumlah 20 orang," kata Kepala Regu Manggala Agni Daops Siak, Alijal. Disebutkan, pasukan Manggala Agni menghadapi tantangan serius dalam upaya pemadaman, terutama karena kondisi angin kencang dan sulitnya akses ke sumber air. Kondisi cuaca yang tidak menguntungkan ini memperumit proses pemadaman api dan meningkatkan risiko penyebaran kebakaran. Meskipun menghadapi kendala ini, pasukan terus berupaya secara gigih untuk menanggulangi api dengan sumber daya yang tersedia serta tidak menyurutkan semangat Manggala Agni dan tim lainnya untuk melakukan pemadaman. "Kendala yang dihadapi adalah kencangnya angin yang bertiup, membuat api yang membakar lahan gambut seketika menyala kembali. Kendala lainnya yakni keterbatasan sumber air yang berjarak satu kilometer sehingga harus diisi dulu menggunakan tandon kemudian dari situ digunakan lagi satu mesin berjarak beberapa meter untuk menuju titik api," ujarnya. Kendati demikian, tantangan ini menunjukkan perlunya koordinasi yang kuat antara Pasukan Manggala Agni, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat semacam ini. Upaya pemadaman yang dilakukan Manggala Agni dilakukan secara estafet. Dari siang bahkan saat malam, seperti tidak kenal lelah tim Manggala Agni tetap harus berjibaku menjinakkan si jago merah. "Pemadaman kebakaran di lahan gambut harus lebih ekstra ditambah lagi dengan kondisi kering serta sulitnya air. Kendati dalam suasana melaksanakan ibadah puasa Ramadan, pasukan Manggala Agni terus melakukan upaya pemadaman siang dan malam," ungkap Alijal. Penulis : Ali Imroen |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |