PEKANBARU - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, menggelar rilis bersama Indikator Makroekonomi Provinsi Riau.

Acara yang berlangsung di KPw BI Riau, Jumat (15/3/2024) ini, juga menyertakan diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Riau Februari 2024 dan Kajian Fiskal Regional (KFR) Tahun 2023.

Menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun, Plh Sekdaprov Riau, Indra menyatakan keberhasilan pertumbuhan ekonomi Riau yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rilis indikator perkembangan ekspor-impor Provinsi Riau, BPS Provinsi Riau menyoroti surplus neraca perdagangan yang berlanjut, terutama dari sektor nonmigas.

Dari aspek kebijakan fiskal, Kakanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati menyoroti kinerja positif perekonomian Riau yang didukung kebijakan fiskal daerah yang baik.

"Realisasi APBD provinsi riau tahun 2023 mencatat kinerja memuaskan, dengan pertumbuhan realisasi pendapatan daerah yang signifikan," ucap Heni.

Sementara itu, Kepala KPw BI Riau, Bp Panji Achmad memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Riau di tahun 2024 tetap positif dan berdaya tahan terhadap risiko ekonomi global, yang didukung langkah kebijakan Bank Indonesia yang proaktif.

"Intermediasi perbankan tetap kuat, tercermin melalui aktivitas penyaluran kredit yang positif. Sementara itu, transaksi ekonomi dan keuangan digital juga mengalami peningkatan, mendukung kinerja ekspor-impor provinsi riau," tuturnya.

Ke depan, BI Riau berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dan mitra strategis dalam menjaga inflasi rendah dan stabil, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Provinsi Riau.

Sebagai langkah antisipatif, upaya stabilisasi harga pangan akan terus dilakukan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional.(*)