Home / Pekanbaru | ||||||
Hasil Produksi Sayur Lokal Pekanbaru Diklaim Masih Cukup Selasa, 30/01/2024 | 14:42 | ||||||
Harga sayur mayur di Pekanbaru masih tinggi (foto/int) PEKANBARU - Hingga akhir Januari 2024, tingginya harga kebutuhan pangan masyarakat masih dikeluhkan. Terutama untuk komoditas sayur-sayuran dari daerah pemasok maupun sayur lokal. Kondisi tersebut diperkirakan akibat dari cuaca ekstrem yang melanda di beberapa daerah termasuk Pekanbaru. Sehingga mempengaruhi hasil produksi dari tingkat petani. Namun menurut Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru kebutuhan pangan untuk masyarakat kota Pekanbaru masih bisa terpenuhi. "Meski ada fluktuasi harga, namun apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat kota Pekanbaru masih bisa terpenuhi," ungkap Maisisco, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, Selasa (30/1/2024) Kecukupan bahan pangan tersebut bersumber dari dua faktor, yakni produksi lokal maupun didatangkan dari luar kota Pekanbaru. Di mana menurut Maisisco, untuk presentasi kebutuhan produk lokal berkisar 20-25 persen dari total kebutuhan. "Jadi memang kita ini kan bukan sentra produksi pertanian. Sehingga sebagian besar pangan kita masih didatangkan dari daerah-daerah lain di luar Pekanbaru. Sementara sisanya dipenuhi oleh pertanian lokal," ujarnya lagi Untuk sejauh ini, aktivitas penyediaan kebutuhan pangan tersebut masih cukup baik. Untuk bahan pangan yang didatangkan dari luar daerah, sejauh ini pasokannya lancar dan tidak menimbulkan gejolak ketersediaan di Pekanbaru. "Perubahan cuaca secara ekstrem pasti membawa dampak signifikan terhadap sektor-sektor produksi, seperti halnya pertanian. Namun, sejauh yang kita pantau secara harian di Kota Pekanbaru, kondisinya masih aman, belum ada laporan kelangkaan maupun fluktuasi harga," sebutnya. Menurutnya, kondisi ini juga tidak terlepas dari upaya koordinasi dan sinergi yang terus dilakukan dalam upaya tetap memastikan ketersediaan bahan pangan di Kota Pekanbaru. "Seperti halnya cabai, bawang, kita kan memang mengandalkan pasokan dari luar daerah seperti Sumbar, Sumut, Aceh, bahkan kabupaten dan kota di luar Pekanbaru, seperti Kota Dumai," jelasnya. Begitu terjadi kenaikan harga seperti yang terjadi periode akhir 2023 lalu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan daerah-daerah penghasil. "Kebetulan memang kita ada kesepakatan, sehingga, suplai tidak sampai putus, atau harga tidak sampai melonjak terlalu lama. Untuk cabai, misalnya, begitu harga di Pekanbaru naik, kita langsung melakukan pengecekan ke sentra produksi terkait penyebab kenaikan dan produksi. Kalau kendalanya adalah produksi, maka kita mencari ke daerah-daerah lain di sekitar," ungkapnya. Penulis: Mimi Purwanti |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |