Home / Ekonomi | |||||||||
Mendag Apresiasi Pedagang Bakso Riau: Perputaran Uang Rp15 Miliar Sehari Senin, 11/12/2023 | 18:17 | |||||||||
Wabup Bengkalis, Bagus Santoso bersama Mendag, Zulkifli Hasan.(foto: istimewa) JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi para pedagang bakso di Riau. Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso melaporkan, perputaran uang dari bisnis bakso di Riau mencapai Rp15 miliar per hari. "Jangan memandang sebelah mata atau remeh keberadaan saudara kita yang menekuni profesi pedagang bakso. Ini UKM yang terbukti riil dalam menopang ekonomi keluarga," tegas dan puji Zulkifli Hasan dari lantai 5 Gedung Utama Kemendag Jakarta, Senin (11/12/2023). Mendag menyampaikan apresiasi ini saat menyambut kunjungan Asosiasi Persatuan Pedagang Bakso Seluruh Riau (PBSR) dan Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR). Kedatangan rombongan ini, yang dipimpin Bagus Santoso, disambut positif Menteri yang berasal dari Lampung ini. Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, sebagai Penasehat PBSR, melaporkan cita-cita besar pedagang bakso untuk menjadi pionir dalam pengembangan usaha kewirausahaan bakso dan mie ayam di Indonesia. "Usaha ini riil di riau, dengan perputaran duit harian Rp15 miliar, bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga membuka lapangan kerja," ungkap Santoso. Sementara itu, Juru Bicara PBSR, Dr Santoso Almatesehi memaparkan keberhasilan dan kendala pedagang bakso di Riau. Meski mencatat perputaran duit tinggi, mereka sering menghadapi kendala pasokan bahan utama. Santoso mengatakan, di PBSR terdata 3.200 warung bakso dan mie ayam dengan perputaran duit mencapai Rp9,5-Rp15 miliar per hari. Tenaga kerja yang tertampung sekitar 12 ribuan. Hanya saja para pedagang bakso sering menghadapi kendala diantaranya untuk ketersedian bahan utama untuk bakso. "Kebutuhan daging setiap hari diperkirakan 32 ton, tepung 220, bawang putih 9,5 ton, bawang merah 12 ton, 14 ribu tabung gas, kecap 19 ton, saus 30 ton, cabai 12 ton, ayam 48 ton belum minyak dan penyedap rasa dan lainnya," ungkapnya. "Maknanya bicara bakso juga bicara usaha lainnya," pungkas Santoso pelaku usaha juga sebagai dosen di UMRI.(rilis) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |