Home / Otonomi | ||||||
Calon Tunggal Ketua PWI Riau 2023-2028 Raja Isyam Azwar di Mata Yusmar Yusuf: The Golden Boy dengan Terobosan Jenius Rabu, 06/12/2023 | 14:54 | ||||||
![]() | ||||||
Prof Yusmar Yusuf.(foto: istimewa) PEKANBARU - Calon tunggal Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau 2023-2028, Raja Isyam Azwar diakui sebagai pemimpin visioner dan jenius dalam menjelajahi lanskap jurnalistik yang selalu berubah. Tokoh budaya terkemuka dan Profesor di Universitas Riau (Unri), Prof Yusmar Yusuf membagikan pandangannya mengenai perjalanan luar biasa Isyam. Menurut Yusmar, Isyam memiliki pemahaman mendalam tentang 'alam semesta' jurnalisme yang luas. Dengan sejarah kepemimpinan di media cetak dan elektronik, Isyam dianggap lincah dalam berinteraksi dengan lanskap jurnalistik yang terus berkembang, menjadikannya calon kuat untuk kepemimpinan PWI Riau. "Isyam berinteraksi dengan baik, aset besar yang dimiliki raja isyam azwar, menantang konformitas. Melalui terobosan-terobosan jenius, dia menghadapi gelombang waktu," ungkap Yusmar. Sejak awal reformasi, Isyam memimpin media politik, WataN. Pada saat itu, WataN memiliki posisi penting sebagai media yang mencapai pembaca kelas menengah. Selain WataN, Isyam juga memimpin media berorientasi budaya, Riaupos. Saat ini, dia memimpin Genta, sebuah media yang mendekati kedewasaan. Isyam telah menjelajahi gelombang dunia media, memimpin WataN pada awal reformasi, mengarahkan Riaupos pada puncak media cetak, dan sekarang memimpin Genta di era digital. Yusmar dengan penuh kasih menyebut Isyam sebagai 'The Golden Boy,' menekankan karismanya, kehangatan, dan kelembutannya. "Inilah yang diidamkan pejabat partai atau calon legislatif. Namun, isyam tetap tidak tergoda untuk tenggelam dalam politik praktis yang penuh baliho," ungkap Yusmar. Dengan latar belakang akademis dan profesi jurnalistik, Isyam menunjukkan kepedulian yang tulus untuk menjembatani divisi produktif antara perkotaan dan pedesaan, menikmati kopi dengan gaya di lingkungan perkotaan dan merangkul kesepian di ruang pastoral pedesaan. "Tataplah ke masa depan, dan jangan ragu menyentuh dasar. Mungkin ini adalah wawasan isyam tentang kehidupan dan jurnalisme sebagai semesta yang penuh cahaya," tutup Yusmar.(rilis) |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |