PEKANBARU - Manajemen PSPS Riau telah secara resmi layangkan protes terhadap kepemimpinan wasit dalam pertandingan melawan Semen Padang FC di Stadion H Agus Salim, Padang. Pada pertandingan akhir pekan lalu, PSPS Riau "dirugikan" atas kepemimpinan wasit.

Itu disampaikan Chief Operating Officer (COO) PSPS, Edward Riansyah. Ia kecewa atas keputusan wasit yang menganulir gol PSPS di menit ke-83, merampas kemenangan tim.

Dalam surat protes yang dilampirkan dengan bukti video pertandingan. Manajemen PSPS juga menyoroti insiden pada menit ke-48 di mana pemain PSPS, Bruno Silva, mendapat peluang besar namun dilanggar oleh kiper Semen Padang. Meski pelanggaran tersebut layaknya menghasilkan kartu merah, wasit hanya memberikan kartu kuning.

Dikutip dari MC.Riau.go.id, Edward Riansyah menyerukan kepada Ketua Umum PSSI pusat dan komite executive wasit, Erick Tohir mengambil tindakan tegas terhadap oknum wasit tersebut. Surat protes resmi akan segera dikirim ke PSSI, termasuk surat elektronik beserta bukti dan lampirannya.

"Tindakan tersebut kami anggap sebagai bentuk keberpihakan yang merugikan PSPS. Kami berharap Erik Tohir dan tim Satgas mafia bola dapat memberikan hukuman berat kepada perangkat pertandingan yang disorot dalam surat protes kami," ujar Edward Riansyah, yang juga menjabat sebagai ketua Asprov PSSI Riau.

Pihak PSPS Riau kini menantikan hasil proses yang akan dilakukan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pusat. Surat protes resmi dan bukti video pertandingan sudah disampaikan, dan mereka optimis bahwa Komdis akan menangani kasus ini dengan adil. Proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar seminggu.

"Kami menunggu hasil dari investigasi mereka dan harapannya adalah keadilan akan ditegakkan dalam dunia sepakbola," sebut pria yang akrab disapa Edu ini. (*)