JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru sebanyak 1,44 juta nasabah sampai kuartal III-2023.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, debitor KUR baru BRI telah melebihi target yang ditentukan pemerintah.

"Hingga September 2023, tercatat debitur KUR baru telah mencapai 105,82 persen dari target tahun penuh 2023," kata dia dalam keterangan resmi, Minggu (19/11/2023).

Sedikit catatan, target debitor KUR baru 2023 adalah 1,36 juta debitor.

"Kebijakan penyaluran KUR tahun 2023 pun memiliki substansi graduasi atau UMKM naik kelas yang jelas untuk kemandirian pelaku usaha,” imbuh dia.

Pada periode Januari-September 2023, BRI telah memberikan pembayaan KUR pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitor.

Rinciannya, sekitar 351.000 pelaku usaha naik kelas dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro. KUR Mikro ke KUR Kecil mencapai 1,9 juta debitor, dan KUR Kecil ke Kredit Komersial sekitar 13.000 debitor.

Supari menegaskan, KUR bukan merupakan hibah atau bantuan dari pemerintah. KUR merupakan kredit yang dikucurkan 100 persen berasal dari dana bank atau bersumber pada penghimpunan dana masyarakat.

“Sehingga penyaluran KUR harus dapat dipertanggungjawabkan, dan harus tetap dijaga kualitas kreditnya,” ungkap dia.

BRI sendiri telah menyalurkan kredit kepada sektor UMKM sebesar Rp1.038,9 triliun di akhir triwulan III-2023, atau tumbuh sebesar 11,01 persen secara tahunan.

Dengan demikian porsi kredit UMKM mencapai 83,06 persen dari total portofolio kredit BRI.

Secara nasional, pemerintah melakukan revisi penurunan target penyaluran KUR dari Rp 450 triliun menjadi Rp 297 triliun tahun ini.

Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, target KUR nasional pada 2022 mencapai Rp 373 triliun dengan realisasi penyaluran sekitar Rp 365 triliun, seperti yang dilansir dari kompas. (*)