Home / Dumai | |||||||||
Kelvin Syukuri Kehadiran Program JKN di Tengah Masyarakat Senin, 23/10/2023 | 15:42 | |||||||||
Kelvin Halawa, Warga Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur (foto/ist) DUMAI - Kelvin Halawa (30) pernah dirawat inap setahun yang lalu karena melahirkan anak kelimanya dengan cara operasi sectio caesar. Kelvin tidak menyangka ia sampai dioperasi karena anak pertama sampai anak keempat ia melahirkan secara normal. Tak pernah terpikirkan olehnya harus dengan jalan operasi apalagi untuk biayanya tak pernah ia siapkan. Warga Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur ini bersyukur ada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga biaya persalinannya dijamin. "Saya memang tidak pernah menyangka akan dioperasi karena pengalaman saya dari anak pertama sampai anak kelima semuanya melahirkan normal. Makanya saya tidak pernah mempersiapkan biayanya. Tadinya saya sempat panik ke mana harus mencari biayanya, tapi setelah dijelaskan pihak rumah sakit bahwa sebagai peserta Program JKN seluruh biaya operasi persalinan saya ditanggung, barulah hati saya tenang," kata Kelvin, Selasa (10/10/2023). Kelvin dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Program JKN dari segmen PBI-APBD yang iurannya dibayar oleh Pemerintah Daerah Kota Dumai. Ia mendapatkan kartu JKN nya tahun 2017 silam dari kelurahan tempat ia berdomisili. Suatu keberkahan bagi keluarga Kelvin. Di saat kehidupan ekonomi keluarganya sedang sulit ia mendapat pertolongan melalui Program JKN yang selama ini tak pernah ia bayangkan. "Saya memang tak begitu mengerti dengan Program JKN ini, memang pernah dengar sih dari tetangga tapi tak begitu jelas apa-apa aja manfaatnya. Yang saya tahu kartu JKN ini untuk berobat ya itu aja. Syukurlah ada petugas BPJS Kesehatan yang langsung menyampaikannya kepada saya, jadi semakin paham lah saya," tutur Kelvin. Kelvin sendiri adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari disibukkan dengan mengurus keluarganya. Suaminya bekerja sebagai tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan barang. Penghasilannya tidak menentu tergantung ada tidaknya kapal masuk. Kadang kalau tidak ada kapal yang masuk ia mencari pekerjaan lain dengan menawarkan jasanya. Sedangkan anak-anaknya masih kecil-kecil yang masih membutuhkan biaya pendidikan. "Ya itulah, namanya juga buruh, kalau tidak ada kerjaan ya tidak ada upah. Tapi kami tidak pernah putus asa untuk berusaha. Saya juga tidak tinggal diam, tidak semata mengharapkan uang dari suami," kata Kelvin. "Saya mencoba berusaha membuka warung kecil-kecilan di rumah, menjual jajanan anak-anak dan kebutuhan harian. Lumayanlah hasilnya bisa bantu-bantu ekonomi rumah tangga. Namanya juga anak-anak masih kecil-kecil. Kalau nggak gigih berusaha bagaimana nanti masa depan anak-anak. Yang paling penting bagi kami adalah pendidikannya," sambungnya. Kelvin selalu optimis memandang masa depan, ia yakin asal mau berusaha pasti ada rezeki. Begitu juga pandangannya terhadap Program JKN. Ia yakin Program JKN adalah program yang sangat bagus. Tidak semua negara di dunia ini bisa menjamin seluruh masyarakatnya. Karenanya, ia sangat bersyukur menjadi warga negara Indonesia yang dijamin pelayanan kesehatannya melalui Program JKN. "Kita patut bersyukur menjadi warga negara Indonesia. Tidak semua negara lho yang bisa menjamin masyarakatnya. Dulu saya ingat sebelum ada Program JKN banyak masyarakat yang sakit tapi tak punya biaya untuk berobat. Sekarang hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah dijamin pelayanan kesehatannya melalui Program JKN," sebutnya. "Apalagi seperti kita di Kota Dumai ini, pemerintah daerah betul-betul memperhatikan kesehatan masyarakatnya. Bahkan wali kota saya dengar-dengar menginstruksikan agar masyarakat yang belum terdaftar dalam Program JKN agar dapat melaporkan diri ke dinas terkait melalui nomor handphone yang disebarluaskan ke masyarakat. Dengan adanya Program JKN, kurang bersyukur apalagi kita," ucap Kelvin sambil tersenyum menutup perbincangan. (rilis) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |