Home / Otonomi | ||||||
Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Riau Tertinggi se-Indonesia, Ini Komitmen OJK Kamis, 19/10/2023 | 07:46 | ||||||
Kepala OJK Riau, M Lutfi.(foto: int) PEKANBARU - Tahun 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi Provinsi Riau, dengan capaian indeks literasi keuangan yang mengesankan, menduduki peringkat tertinggi di seluruh provinsi Indonesia, mencapai 67,27 persen. Tingkat inklusi keuangan juga memuncaki daftar, dengan persentase sebesar 85,19 persen. Meski prestasi ini patut dibanggakan, Provinsi Riau tidak boleh merasa puas. Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 114 tahun 2020 dan Peraturan Menteri nomor 4 tahun 2021, target inklusi keuangan nasional diharapkan mencapai 90 persen pada tahun 2024. Oleh karena itu, upaya bersama dan gerakan massal dari berbagai pihak diperlukan untuk mencapai target tersebut. M Lutfi selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, menyatakan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan. Salah satu bukti nyata dari komitmen ini adalah penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang diselenggarakan serentak di seluruh provinsi Riau. "Bersama dengan kementerian lembaga terkait, industri keuangan, dan pihak-pihak terkait lainnya, kami selalu berusaha untuk merumuskan strategi kebijakan yang mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan," kata M Lutfi dilansir mcr, Kamis (19/10/2023). "Bulan inklusi keuangan telah diadakan setiap bulan oktober sejak tahun 2016 sebagai salah satu upaya ini," smabungnya. OJK dan industri jasa keuangan secara keseluruhan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. Upaya ini sejalan dengan pilar kedua kerangka struktur Master Plan sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2021-2025, yang bertujuan untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Terpisah, Gubernur Riau, Syamsuar percaya bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan yang tinggi dapat membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, hal ini juga dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kami memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada OJK, seluruh industri jasa keuangan, kementerian terkait dan lembaga terkait produk jasa keuangan atas upaya akselerasi pertumbuhan indeks inklusi keuangan, sebagai bagian dari upaya mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024," pungkasnya.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |