• HOME
  • OTONOMI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • HUKRIM
  • OLAHRAGA
  • HALLO INDONESIA
  • HALLO SAWIT
  • INDEKS BERITA
  • REDAKSI
  • FULL SITE
  •  



  Home / Otonomi

Galeri Foto Kunjungan ADB dan Kementerian PUPR ke Lokasi IPAL Pekanbaru
Jumat, 29/09/2023 | 14:12

Disela-sela kunjungan Asian Development Bank bersama Kementerian PUPR, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau foto bersama Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau serta PPK Sanitasi.
Disela-sela kunjungan Asian Development Bank bersama Kementerian PUPR, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau foto bersama Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau serta PPK Sanitasi.

PEKANBARU - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Riau terus menggesa pelaksanaan kegiatan Metroplitan Sanitation Management Investment Program (MSMIP) Kota Pekanbaru, yang meliputi paket pekerjaan pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) atau IPAL Kota Pekanbaru dan pembangunan jaringan perpipaan air limbah zona utara (Pekanbaru North Sewerage NC).

Untuk pekerjaan pembangunan IPAL Kota Pekanbaru yang berlokasi di Kelurahan Bambu Kuning, telah mencapai progres sekitar 97 persen.

Keseluruhan konstruksi sipil dan arsitektur bangunan IPAL telah rampung dilaksanakan, bobot pekerjaan yang tersisa saat ini adalah uji fungsi/komisioning sebagai komponen mekanikal elektrikal, serta pendampingan operasional IPAL dan training calon operator yang menjadi bagian dari kontrak pekerjaan ini. Adapun masa kontrak pekerjaan ini adalah sampai dengan 30 November 2023.

Sebelum dilakukan serah terima hasil proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), para pegawai Dinas PUPR Kota Pekanbaru harus menjalani pelatihan untuk pengoperasian PAL. Instalasi Pengolahan Air Limbah tersebut akan dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui UPT PAL Dinas PUPR Kota Pekanbaru.

"Kami akan terima PAL itu bila seluruhnya sudah lengkap. Kemen PUPR terus melakukan tes komisioning (pengujian alat untuk mengetahui kehandalannya) PAL," ungkap Plt Kadis PUPR Pekanbaru, Edward Riansyah, beberapa waktu lalu.

Plt Kadis yang akrab disapa Edu itu menuturkan, Dinas PUPR juga butuh Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan komisioning itu. Kalau sudah dilakukan tes komisioning terakhir, maka Dinas PUPR bisa Final Hand Over/FHO (serah terima akhir pekerjaan).

"Para pegawai kami butuh pelatihan khusus untuk bisa mengelola PAL tersebut nantinya," tuturnya.

Dalam kunjungan Asian Development Bank (ADB) bersama Kementerian PUPR dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau ke lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah, terlihat hadir Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc, Senior Project Officer Urban Development Anastasia Carolina, Senior Programs Officer Andrew Fransciscus, Senior Communications Officer Andri Suryo.

Peninjauan lokasi IPAL itu disambut Kepala Bappeda Pekanbaru Ahmad Ismail, bersama Kepala UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru Alfa Paltini. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau, PPK Sanitasi, Direksi Lapangan, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan PISC-MSMIP Kota Pekanbaru.

Dalam peninjauan lokasi IPAL itu, rombongan ADB, kementerian dan BPPW Riau melihat langsung hasil dari limbah yang telah diolah. Dari olahan air limbah itu, menghasilkan air bersih yang kemudian kembali dialirkan ke Sungai Siak.

Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan kemajuan proyek Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) selaku salah satu investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR.

Tak hanya itu, Board Of Directors atau ADB juga melakukan sharing knowledge bersama dengan pihak Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Pekanbaru mengenai proses Instalasi Pengolahan Air Limbah.

"Sharing knowledge ini lebih kepada tantangan dalam pelaksanaan pembangunan IPAL dan memastikan keberlangsungan operasional IPAL Pekanbaru kedepannya," ujar Tanozisochi, yang akrab disapa Pak Anes.

Pastikan Progres IPAL
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Pekanbaru Ahmad Ismail mengatakan, bahwa IPAL ini terdiri dari empat paket. Tiga di antaranya dari APBN dan satu dari ADB.

Dikatakannya, kedatangan ADB ini untuk mengetahui sejauh mana progres IPAL ini. Menurutnya, saat ini progres IPAL bisa dikatakan sudah selesai.

"Mereka ingin memastikan bahwa dalam pengoperasiannya nanti tidak ada kendala. Mereka memberikan masukan bagaimana supaya IPAL ini berkelanjutan. Jangan sampai semua sudah dibangun tapi tidak dioperasikan," ujar Ahmad.

Nantinya kata Ahmad, IPAL ini akan diserahkan kepada Pemko Pekanbaru dan dikelola oleh UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru. Saat ini UPT PAL itu sudah ada di sini dan bergabung dengan UPT PAL.

"Saat ini UPT itu sudah ada di sini dan bergabung dengan mereka dalam rangka transfer knowledge. Jadi bagaimana petugas-petugas ini mendapatkan bimbingan dan pengetahuan yang memadai. Sehingga ketika dilepas (kepada pemko Pekanbaru) kita siap," katanya.

Ia menyebut, transfer knowledge itu akan berlangsung selama enam bulan. Namun, Ia berharap transfer knowledge ini bisa berlangsung lama.

"Meski begitu, Direktur Sanitasi dari Kementerian PUPR sudah berjanji bahwa mereka akan tetap memberikan bimbingan teknis kepada kita. Jadi dia tidak melepas sampai ini bisa berdiri sendiri atau berjalan sendiri," ungkapnya.

Kemudian Kepala UPT PAL Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Alfa Paltini menambahkan, bahwa tujuan dari ADB ke lokasi IPAL ini adalah untuk melihat realisasi dari proyek IPAL ini.

"Mereka (ADB) salah investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR. Jadi mereka ingin melihat realisasi dari dana yang mereka berikan kepada kita," kata Alfa.

Dari tinjauan yang dilakukan oleh pihak ADB, Ia mengaku mereka sangat puas. Pasalnya, proyek ini sesuai dengan schedule dan sesuai dengan masa kontraknya.(*)

Ramah tamah dan diskusi dari Asian Development Bank.