Home / Kampar | ||||||
Sambangi Warga Desa Tanah Merah, Menko PMK Sebut Pj Bupati Kampar Sukses Turunkan Kemiskinan Sabtu, 16/09/2023 | 19:28 | ||||||
Pj Bupati Kampar, Firdaus saat mendampingi Menko PMK sambangi masyarakat Desa Tanah Merah,Siak Hulu.(foto: mcr) KAMPAR - Dalam kunjungannya ke Riau, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK), Prof Dr Muhadjir Effendy menyambangi masyarakat di Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Sabtu (17/9/2023). Sebelumnya desa itu menerima penghargaan Sustainable Development Goals (SDGs) Nasional 2023 atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Menteri PD.DTT RI. Muhadjir memuji kinerja PJ Bupati Kampar, Firdaus yang dinilai sudah melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Seperti penurunan angka stunting, penurunan angka masyarakat miskin ekstrem, pembinaan pengembangan bank sampah di desa. "Bapak presiden menugaskan kami, di tahun 2024 masyarakat miskin ekstrem sudah berada di angka nol. Dan di posisi sekarang, kampar masih di angka 1,7 persen di atas rata-rata nasional," kata PJ Bupati Kampar, Firdaus dilansir mcr. Melalui bansos Kementerian Sosial, kata Firdaus, masyarakat miskin ekstrem wajib menerima bantuan sembako. Dalam hal itu, Pemkab Kampar telah melaksanakannya dengan baik. "Alhamdulillah sudah didahului oleh Pemda kampar yang berkerja sama dengan perusahaan melalui program CSR," ucap Firdaus. Bentuk apresiasi Menko Muhadjir terhadap Pemda Kampar dalam pembinaan pengelolahan bank sampah yang ada di desa, maka Muhadjir melalui deputinya akan memberikan bantuan mesin untuk pengelolahan sampah untuk kelompok bank sampah Desa Tanah Merah. Menko Muhadjir meminta Pemkab Kampar melalui desa, Camat sampai Bupati agar penerima Bansos ini tepat sasaran. Untuk penerima kategori Lansia yang tidak bisa melaksanakan aktivitas, mereka berhak mendapatan Bansos seumur hidup. "Pak menteri meminta Pemda KAMPAR untuk mengajukan ke Kemenkes RI untuk alat USG Puskesmas, karena melalui USG, gejala gangguan janin dan nanti bayi bisa diantisipasi. Sehingga minim anak yang lahir dengan gangguan. Bulan september akan dilaksanakan monitoring dan survey terkait angka stunting," jelasnya. Muhadjir datang ke Tanah Merah dalam rangka koordinasi dan monitoring kebijakan pemerataan pembangunan wilayah khususnya terkait pembangunan desa, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. Di depan Menko PMK, Firdaus melaporkan, Kabupaten Kampar memiliki 21 kecamatan, delapan kelurahan dan 242 desa. Luas wilayahnya mencapai 10.983,47 km persegi dan jumlah penduduk 853.738 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut menurut data terkahir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, tingkat kemiskinan ekstream di Kabupaten Kampar sebesar 1,73 persen atau 15.450 jiwa. Menurut Firdaus, dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Pemkab kampar melakukan beberapa strategi kebijakan yang meliputi menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem, menyusun program dana APBD kegiatan pada RKPD Kabupaten. Kemudian memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat, serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada Gubernur Riau setiap 3 bulan sekali. "Untuk itu perlu kami laporkan bahwa data terakhir angka stunting di kabupaten kampar sebanyak 8 persen anak terkena stunting, yang sebelumnya 14,5 persen anak di wilayah kabupaten kampar, angka ini terus kami tekan sesuai target pemerintah yakni nol di tahun 2024," jelasnya. Sementara itu Menko PMK, Muhadjir menyampaikan ucapan selamat kepada Desa Tanah Merah yang batu saja meraih Penghargaan SDGs (Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dari Kementerian PD.DTT RI. "Desa tanah merah layak mendapatkan penghargaan tersebut. Hal ini terlihat, di tanah merah sudah jauh dari kemiskinan ekstrem, masyarakat kelaparan, pengolahan sampah yang sudah bagus, serta pemberdayaan kaum perempuan," kata Muhadjir. Kemudian dalam arahan singkatnya sebelum melakukan dialog dan penyerahan dana serta sembako kepada masyarakat, Menko Muhadjir juga menyampaikan bahwa selain dalam rangka Koordinasi dan Monitoting Kebijakan Pemerataan Pembangunan Wilayah, Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting. Selain itu, Muhadjir juga mengingatkan terkait pengolahan sanitasi dan sampah. Karena hal ini juga menjadi permasalahan saat ini di tengah masyarakat, apalagi di perkotaan. Terkait penanganan stunting, Muhadjir mengingatkan agar pada tahun 2024 kasus ini bisa terselesaikan sampai nol kasus. Termasuk pembangunan dan kemiskinan ekstrem. "Semua itu harus disertai dengan pendidikan yang berkualitas, persamaan peran perempuan agar kemiskinan dan kelaparan jauh dari kampar," pungkas Muhadjir.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |