Home / Meranti | ||||||
Setelah Ikut Pameran di Belanda, Mi Sagu Boedjang Asal Kepulauan Meranti Kembali Ikut Pameran di Pasar Senggol Turkiye Kamis, 14/09/2023 | 12:44 | ||||||
Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Istanbul, Turki, Darianto Harsono terlihat memegang produk Mie Sagu Boedjang SELATPANJANG - Setelah terpilih mengikuti Tong Tong Fair (TTF) di Den Haag Belanda pada September 2022 lalu, kini produk terbaik binaan Rumah Kreatif BUMN (RKB) Kepulauan Meranti yakni Mi sagu instan Boedjang kembali diikut sertakan dalam pameran internasional yakni pameran Pasar Senggol Turkiye 2023 di Istanbul, Turki. Hal yang sangat membanggakan adalah, mi sagu instan tersebut bisa dibawa ke Negeri Supervisor RKB Kepulauan Meranti, Adi Febriadi mengatakan bahwa setelah dilakukan seleksi tim kementrian BUMN, produk UMKM dibawah binaan Rumah BUMN Kepulauan Meranti kembali mendapatkan kesempatan dan lolos untuk mengikuti pameran dan menjadi kebanggaan kabupaten dan bahkan provinsi bahwa produk-produk lokal mampu maju ke level internasional. "Mi Sagu Instan Boedjang kembali lolos dari sistem kurasi dan seleksi dari Rumah BUMN dibawah naungan Pertamina untuk mengikuti pameran Pasar Senggol Turkiye 2023. Produk tersebut sudah masuk dalam data Pertamina sesuai dengan standar pameran seperti legalitas dan kemampuan produksi dan packaging nya," kata Adi, Rabu (13/9/2023) pagi. Dikatakan Adi, Pertamina membawa 71 produk UMKM unggulan yang sebagian besar berasal dari sektor kuliner antara lain bumbu rempah, rendang, aneka kerupuk, gula merah, abon, aneka keripik, kopi, mi dan sambal. Produk tersebut berasal dari kota-kota di Indonesia seperti Bogor, Tangerang, Balikpapan, Palangka Raya, Kepulauan Meranti, Semarang, Situbondo, Payakumbuh dan Jakarta. “Ini merupakan salah satu bentuk dukungan program dari RKB Pertamina untuk menjembatani produk UMKM menuju go global yang merupakan level tertinggi dari perjalanan pembinaan di Rumah BUMN manapun," ujar Adi lagi. Disebutkan, RKB Pertamina selalu konsisten memberikan dampak positif melalui mentoring dan kurasi produk, sehingga diharapkan adanya peningkatan nilai produk yang lebih marketable dan transformasi bisnis yang lebih berkesinambungan. Selain itu kata Adi, kegiatan Pasar Senggol Turkiye juga membuka temu bisnis (business matching). Dimana para pelaku UMKM binaan BUMN diberi ruang untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha di Turki. Sementara itu, pemilik usaha Mie Sagu Boedjang, Praptini mengungkapkan rasa senang dan bangga karena produknya bisa kembali terpilih seleksi dalam ajang pameran internasional. Harapan kedepannya agar UMKM lokal selalu ikut ke dalam pameran UMKM bertaraf nasional dan Internasional untuk terus belajar mengembangkan produk. "Saya merasa senang sekali bisa kembali mewakili kabupaten dan UMKM Kepulauan Meranti. Saya harapkan dengan keikutsertaan dalam festival ini penjualan produk saya bisa meningkat. Selain itu saya harapkan pelaku UMKM bisa termotivasi untuk bisa mengembangkan produk, intinya saya tetap menerapkan Sharing is caring, disitulah kebanggaan kami, karena bisa berbagi pengalaman dengan yang lain," ujarnya. Ia juga sangat berharap ada hal yang positif "Dengan seringnya kita mengikuti pameran tingkat nasional dan internasional, selain produk kita dikenal banyak orang tentunya ada peluang pasar tentunya yang diharapkan,” katanya. Diceritakan Praptini, Mi sagu instan Boedjang salah satu brand yang menyediakan produk makanan lokal olahan sagu dalam kemasan. "Kami memberikan kemudahan sekaligus solusi kepada teman-teman yang memiliki masalah dalam mengkonsumsi atau memasak mi sagu. Selain memiliki rasa kuah yang khas, misagu juga bagus untuk kesehatan karena rendah akan gluten," ujarnya lagi. Praptini yang juga memiliki Gerai "Tujuan awalnya kita bukan bikin Mi Sagu, namun lebih kepada membuat inovasi. Dimana bahan bakunya kita ambil dari UMKM lain dan untuk bumbu kita yang meraciknya sendiri. Kami juga akan terus berorientasi terhadap pengembangan produk baru karena dibuktikan dari pencapaian dan berhasil menjual 4000 bungkus mi sagu dalam waktu 4 bulan. Saat ini Alhamdulillah sudah punya 12 karyawan dan tidak menutup kemungkinan jika permintaan tinggi akan terus menambah karyawan," kata Praptini. Mie Sagu Boedjang yang terdiri dari dua varian rasa yakni Mi Sagu Kuah dan Mie Sagu Goreng rasa Rendang ini memiliki omset sebesar Rp 80 juta perbulannya yang penjualannya sudah merata ke seluruh wilayah Indonesia dan juga pernah dikirim ke ke Dubai, Uni Emirat Arab. Selain memiliki izin usaha yang lengkap, Mi Sagu Boedjang yang berproduksi di Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi Barat ini juga memiliki review konsumen yang bagus di marketplace. Saat ini PIRT dan sertifikasi Halal sudah dikantongi, dan saat ini masih dalam pengurusan sertifikat BPOM dan sudah masuk dalam proses registrasi. Dan kedepannya kata Praptini pihaknya akan segera mengurus sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Poin) untuk kebutuhan pasar ekspor. "Selain izin usaha yang lengkap dan kemasan yang menarik, penilaian konsumen juga mendukung indikator penilaian dan kita punya review yang bagus di marketplace. Banyak juga disana yang mengatakan produk kita mahal, namun harga itu juga sebanding dengan rasanya," tuturnya. Festival Pasar Senggol digelar dibawah naungan diaspora Indonesia yang tergabung dalam Yayasan Kreatif Senggol Indonesia. Kegiatan ini digelar di Eyup Sultan Kultur Merkezi, Istanbul, Turki pada Minggu (10/9/2023). Pameran Pasar Senggol itu bertujuan mempromosikan budaya Indonesia dan sebagai wadah pengusaha Indonesia di Turki, terutama pengusaha produk makanan dan kuliner. Penulis : Ali Imroen |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |