PEKANBARU - Masa jabatan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution akan segera berakhir. Nantinya, jabatan keduanya akan digantikan oleh Penjabat (Pj) Gubri untuk melanjutkan pemerintahan hingga Pemilu selesai dilaksanakan.

Saat ini ada sejumlah nama yang santer diberitakan akan diajukan sebagai sosok Pj Gubri. Di antaranya adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto dan Rektor Universitas Riau, Sri Indarti.

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Dr Aidil Haris, menilai Pj Gubri nantinya harus merupakan sosok yang mengerti tentang kondisi Riau secara keseluruhan.

"Pj ini menjadi penjabat yang memang betul-betul mampu mengemban amanat dan tugasnya selama rentan waktu hingga terpilihnya kepada daerah yang baru," kata Aidil kepada halloriau com, Rabu (30/8/2023).

"Setidaknya, karakteristiknya, orang yang memahami tentang kondisi real Riau. Orang yang selama ini paham dengan kondisi Riau dan juga punya komitmen yang tinggi, bertanggung jawab dalam melaksanakan program pembangunan daerah. Dan memang menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, karena yang menetapkan adakah Presiden melakukan Kemendagri," tambahnya.

Aidil mengatakan bahwa Pj Gubri nantinya memang harus orang yang benar-benar memahami kondisi Riau. Ini agar nantinya proses pembangunan di Provinsi Riau tetap bisa berjalan, seiring dengan mengawal pemilu.

"Karena masa jabatannya juga cukup lama, 2 tahun. Jadi selama 2 tahun ini harus mampu menjadi penjabat kepala daerah. Itu yang paling penting," tambahnya.

Menurutnya, dari dua nama yang saat ini mencuat ke publik, SF Hariyanto memiliki peluang paling besar untuk menjadi Pj Gubri. Dia juga menilai bahwa SF Hariyanto memiliki kredibilitas yang tinggi.

"Saya cenderung melihatnya memang SF memiliki peluang yang besar. Karena beliaulah yang selama ini menjadi sekretaris daerah dan betul-betul memahami kondisi real di level pemerintahan," ujar Aidil.

Akan tetapi, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan nantinya ada hal-hal politis yang akan mempengaruhi penunjuk Pj Gubri.

"Tidak menutup kemungkinan jika calon lain punya kemampuan yang sama, akan tetapi dengan sudut pandang berbeda. Sah-sah saja menteri nanti menunjuk orang yang sudah dipercayanya. Kembali lagi bagaimana mengkomunikasikannya antara dia dan presiden, dia dengan Forkopimda dan masyarakat Riau," pungkasnya.

Penulis: Bayu

Editor: Riki