PEKANBARU - Jabatan Syamsuar sebagai Gubernur Riau (Gubri) dan Edy Natar Nasution sebagai Wagubri akan segera berakhir akhir tahun ini.

Setelah habisnya masa jabatan keduanya, maka kepemimpinan digantikan oleh seorang Penjabat (Pj) yang bisa diusulkan oleh DPRD Riau.

Hingga saat ini, beberapa kali muncul nama yang diisukan akan menjadi Pj Gubri seperti Sekdaprov SF Hariyanto, Rektor Unri Sri Indarti, hingga tiga pejabat di kementerian pusat.

Terkait pengusulan nama Pj Gubri dari DPRD Riau pun masih dalam tahap penyusunan. Sebagaimana dijelaskan Ketua Komisi I DPRD Riau, Edy A Mohd Yatim, nantinya masing-masing fraksi akan mengajukan nama.

Nama-nama itu kemudian akan mengerucut menjadi tiga dan akan dibahas dalam rapat paripurna sebelum diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Mengenai hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Riau Karmila Sari mengaku belum ada pembahasan mengenai nama Pj Gubri yang akan diajukan. Selama ini, kata dia, nama-nama yang muncul hanya isu saja.

"(Nama Pj) sebulan sebelum pengumuman DCT (Daftar Calon Tetap) oleh KPU. Sekiranya nanti Pak Gub gabung DPR RI, sebulan sebelum itu kita pengusulan. Belum ada (nama), cuma isu sana sini aja," kata dia, Selasa (22/8/2023).

Namun, Karmila berharap nantinya siapa pun yang ditunjuk sebagai Pj ini memang running smooth atau berjalan lancar baik dari sisi Pemprov yaitu eksekutif, juga sisi DPRD sebagai legislatifnya berimbang.

"Sehingga nanti, karena ini memakan waktu, sampai pemilihan (kepala daerah) di November. Setelah November baru nanti ada pelantikan. Otomatis orang yang terpilih bisa menjaga keseimbangan antara dua hal itu. Dan juga untuk Riaunya agar lebih baik. Kita tau ini nanti ada administrasi, jangan sampai hal-hal seperti itu menghambat perencanaan yang sudah disusun sebelumnya," pungkasnya.

Penulis: Rinai
Editor: Riki