Home / Bengkalis | ||||||
Jamaah Haji Kabupaten Bengkalis Lanjutkan Melontar Jumrah di Hari Tasyrik Kamis, 29/06/2023 | 20:22 | ||||||
Jamaah haji Bengkalis saat akan melempar jumroh di Mina.(foto: zulkarnaen/halloriau.com) BENGKALIS - Jamaah Haji Kabupaten Bengkalis kloter 10 BTH melanjutkan melempar jumrah pada hari pertama tasyrik, 11 Dzulhijjah 1444 H di Jamarat, Mina, Kamis (29/6/2023). Jamaah melempar kerikil ke tiga pilar yang melambangkan setan, yaitu Jumrah Ula (Sughra), Wustha dan Aqabah (Kubra) masing-masing tujuh kali. Pembimbing haji Kabupaten Bengkalis kloter 10 BTH, H Zulkarnaen mengatakan, jamaah berangkat dari Mina tadi ba'da Subuh melalui terowongan menuju lantai 3. "Berbeda dengan melempar jumrah Aqabah pada rabu malam (28/6/2023) dimana lontaran kami lakukan di lantai satu," katanya seraya menambahkan selama melempar jumrah berjalan dengan tertib dan lancar. Untuk diketahui, ketika jamaah sudah sampai di Mina dari sebelumnya wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, mereka akan melanjutkan dengan melempar Jumroh Aqobah. Kemudian setelah melempar jumrah Aqabah, jamaah melanjutkan dengan tahalul atau mencukur rambut yang dikenal dengan tahalul awal dan melepas pakaian ihram dengan pakaian biasa. Baru kemudian dilanjutkan dengan melempar jumrah pada hari tasyrik. Zulkarnaen mengatakan, untuk melempar jumrah pada hari kedua tasyrik yaitu tanggal 12 Dzulhijjah 1444 H besok hari, pihaknya berencana akan melaksanakan ba'da Subuh. "Alhamdulillah, seluruh jamaah kabupaten bengkalis selama di tenda Mina dengan fasilitas yang dikatakan baik dan jamaah konsentrasi khusyuk melaksanakan ibadah. Insyaa Allah melontar akan kami lanjutkan pada tanggal 12 Dzulhijjah pada esok hari, kami rencanakan ba'da subuh," tuturnya. Dikatakannya, untuk menuju jamarat dari tenda Mina, jamaah melalui terowongan dan jarak sekitar 4 km pulang pergi. Sebagian besar jamaah yang lansia dan risti mewakilkan melontar jumroh kepada jamaah lain yang sehat. "Alhamdulillah dapat dilakukan dengan baik," ujar Zulkarnaen. Sekilas Zulkarnaen menggambarkan, saat perjalanan dari Arafah menuju Muzdalifah sangat padat. Begitu juga dari Muzdalifah menuju Mina diwarnai dengan kemacetan. "Fasilitas WC juga terbatas, buang air dan mandi antri, wudhu pun antri. Kemudian untuk salat dilakukan di tenda jamak qasar. Tapi ini semua tidak menurunkan semangat para jamaah untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dan Alhamdulillah berjalan dengan tertib dan lancar," pungkasnya. Penulis: Zulkarnaen |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |