Home / Pekanbaru | ||||||
Disketapang Klaim Harga dan Stok Sembako di Pekanbaru Masih Stabil Senin, 03/04/2023 | 14:47 | ||||||
Ilustrasi stok sembako di Kota Pekanbaru masih aman (foto/int) PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), memastikan ketersediaan bahan pangan hingga pertengahan Ramadan ini masih mencukupi. Pihak dinas telah melakukan survei ke sejumlah pasar tradisional, guna memastikan ketersediaan pangan masyarakat dapat terpenuhi. Itu diungkapkan Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru, Dinal Husna. Ia mengatakan, dirinya telah melakukan survei ke Pasar Dupa, Pekanbaru. Untuk ketersediaan bahan pangan cukup, bahkan relatif banyak. Begitu pun dengan harga juga tidak ada kenaikan yang berarti. "Bahkan, pada beberapa komoditas malah mengalami penurunan. Seperti cabai merah Bukittinggi yang sebelumnya mencapai Rp50 ribu per kilogram, harganya di pasar kini berkisar Rp40 ribuan," ujar Dinal, Senin (3/4/2023). Ia menuturkan, untuk cabai merah asal Medan harganya lebih murah dari awalnya yang berkisar Rp40 ribu per kilogram, di pasar terpantau berkisar Rp30 ribuan per kilogram. Harga daging sapi juga masih stabil. Bahkan cenderung turun dibandingkan awal Ramadhan lalu. Minggu lalu, sebelum ramadhan sempat menyentuh Rp150 ribu per kilogram. Tapi kemarin sudah normal ke Rp140 ribu per kilogram. Harga beras medium maupun premium juga masih di batas normal. Medium berkisar Rp12 ribu per kilogram. Untuk premium berkisar Rp15 ribuan per kilogram. Sementara untuk harga telur, juga masih normal. Hanya saja, dijelaskan Dinal, saat ini ada kelangkaan untuk ketersediaan beras medium bulog di pasar. "Pedagang sempat mengeluhkan, karena beras medium Bulog saat ini kosong persediaan. Padahal, beras tersebut saat ini permintaannya sedang tinggi," jelasnya. Hanya saja stok yang kosong untuk beras medium bulog itu tidak menyebabkan terjadi lonjakan harga. Karena di pasaran selain beras Bulog juga ada beras medium jenis lain seperti topi koki atau belida. "Jadi warga mensiasati kekosongan stok beras bulog itu dengan membeli beras lain seperti belida atau Topi Koki, atau mereka memilih membeli beras premium jenis lainnya," ulasnya. Secara umum, kondisi itu tak mempengaruhi harga di pasar. Pedagang juga meminta beras medium Bulog kembali tersedia. Penulis: Rahmat Hidayat |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |