PEKANBARU - Gas LPG 3 Kilogram yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu kembali langka di Kota Pekanbaru, yang kemudian menjadi momen bagi pengecer gas menaikkan harga yang jauh dari HET.

Dimana HET eceran gas LPG 3 Kg di Pangkalan biasanya dibanderol Rp18 ribu. Sementara harga yang ditawarkan kepada pembeli kini sudah naik menjadi Rp28 ribu.

Hal itu diungkapkan Yuli, gas LPG 3 Kg di pangkalan sudah habis. Dirinya pun kini membeli gas eceran di warung-warung pinggir jalan.

"Iya harga gas naik, karena sudah langka. Ini masih untung dapat Rp24 ribu, di warung lain dijual Rp28 ribu," ujar Yuli, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya, ketika gas langka, pihak pangkalan malah tidak memberitahu. Akibatnya, warga membutuhkan terjebak dengan harga eceran yang mahal.

Ia berharap, gas ini kembali normal sehingga harga tidak naik dan kebutuhan rumah tangga pun terpenuhi.

Tak hanya Yuli, hal yang sama juga dirasakan pedagang nasi goreng di Jalan Suka Karya, Pekanbaru yang biasanya menyetok gas untuk kebutuhan memasak, terpaksa membeli gas LPG 3 Kilogram dengan harga fantastis.

"Tadi tanya warung sebelah kosong. Nyari ke tempat lain ada, cuma harganya Rp28 ribu. Namanya kita butuh, ya terpaksa beli," ungkapnya.

Terkait langkanya LPG 3 Kg tersebut, Kadisperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin menyatakan, akan memberikan sanksi terhadap pedagang yang kedapatan menjual harga gas LPG 3 Kg di atas Rp18 ribu.

Karena itu, dirinya meminta warga untuk melaporkan kepada Disperindag perihal harga gas LPG tersebut.

Ia meminta agar warga memfoto ataupun merekam, serta memberitahu lokasi pangkalan yang menjual gas LPG di atas Rp18 ribu.

"Karena lebih 1.200 pangkalan se-pekanbaru, nggak sanggup kami monitor semua. Kalau bisa share location, ada bukti foto atau rekaman, agar semakin mudah kita sanksi," ujar Zulhelmi.

"Kalau ada (pangkalan menjual) di atas Rp18 ribu, share location dan info ke saya," tegasnya lagi.

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Barkah