Home / Pemprov Riau | |||||||||
Kemarau Panjang 2023, DLHK Minta Perusahaan Antisipasi Karhutla Kamis, 02/02/2023 | 11:57 | |||||||||
![]() | |||||||||
Ilustrasi petugas memadamkan Karhutla di Riau (foto/int) PEKANBARU - Provinsi Riau akan menghadapi kemarau panjang awal Tahun 2023. Kemarau panjang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLK) Provinsi Riau telah kumpulkan seluruh jajaran mulai dari UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH), penanggung jawab usaha PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan). Itu untuk membahas kesiapan terjadinya Karhutla Riau 2023, Kamis (2/2/2023). Dikutip Mediacenter.riau.go.id, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod diwakili Kepala Bidang Perubahan Iklim, M Fuad menyebut, pihaknya sengaja mengumpulkan jajaran untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. Mengingat terjadinya kemarau panjang yang berpotensi terjadi Karhutla tahun 2023. "Kita sudah minta kesiapsiagaan UPT KPH, dan perusahaan PBPH atas kepatuhan penyampaian laporan kesiapsiagaan SDM Regu Brigade Karhutla, serta sarana prasarana yang dimiliki. Sehingga elnino yang diprediksi akan terjadi tidak menimbulkan bencana Karhutla di Provinsi Riau," sebut Fuad, Kamis (2/2/2023). Ia mengatakan, seluruh UPT KPH dan perusahaan PBPH siap dan berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan Karhutla 2023 melalui pemenuhan kewajiban sarana prasana, serta SDM sesuai kewajiban dalam regulasi yang berlaku. "Kita juga minta mereka meningkatkan sosialisasi dan patroli di tingkat tapak, serta pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan dan apresisasi kepada masyarakat," ujarnya. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar seluruh masyarakat peduli dan ikut berperan aktif terhadap upaya pencegahan Karhutla tahun 2023 di Riau. "Sebab elnino diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun 2023, termasuk Riai. Sehingga perlu diantisipasi dampaknya terhadap berbagai sektor, termasuk sektor kehutanan di Provinsi Riau," tukasnya. Elino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. |
|||||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |