Home / Olahraga | |||||||||
Citra Desmosedici di MotoGP Rusak, Ducati Ungkit Masa Kelam Bersama The Doctor Rabu, 14/12/2022 | 08:05 | |||||||||
![]() | |||||||||
Valentino Rossi saat bersama Tim Ducati mengalami crash ketika berduel dengan Casey Stoner di MotoGP 2011.(foto: int) JAKARTA - Meski tak lagi terjung langsung dalam pertarungan MotoGP, namun sosok The Doctor, Valentino Rossi masih selalu dikaitkan dengan berbagai hal dalam ajang balap kuda besi bergengsi di dunia itu. Bahkan, baru-baru ini, CEO Ducati, Claudio Domenicali menuduh pensiunan pebalap MotoGP dengan nomor 46 itu telah merusak citra Ducati selama Rossi menjadi pebalapnya pada musim 2011-2012. Kegagalan Rossi menjinakkan motor Desmosedici di MotoGP membuat citra Ducati tercoreng. Valentino Rossi memiliki karier hebat bersama Yamaha hingga mampu mengemas empat gelar juara dunia yang didapatkan pada musim 2004, 2005, 2008 dan 2009. Untuk mencoba tantangan baru, pada 2011 Rossi bergabung di tim Ducati dan menciptakan slogan All Italian. Dua musim berseragam merah, Rossi gagal total di Ducati. Di musim 2011 pebalap Repsol Honda, Casey Stoner keluar sebagai juara dunia, sementara The Doctor hanya mampu finis di urutan ke-7 bersama Desmosedici. Pada musim 2012, Rossi dengan tunggangan Ducatinya, hanya bisa memperbaiki posisinya ke urutan 6. Dia kalah dari Jorge Lorenzo yang menunggangi Yamaha YZR-M1 dan jadi juara dunia musim itu. Dengan kegagalan itu, Domenicali mengatakan, Rossi telah merusak citra Ducati di pentas balap motor dunia. Maklum, saat itu Rossi datang dengan segudang prestasi, performanya pun masih oke karena dia baru menjuarai MotoGP 2009. "Ketika anda mengambil pebalap paling terkenal di italia dengan (koleksi) sembilan gelar juara dunia dan (tim) anda tidak bisa menang, itu akan merusak citra (tim) anda," ungkap Domenicali dilansir, detik.com, Rabu (14/12/2022). Rossi mengakhiri kerjasama dengan Ducati di akhir musim 2012, dan selanjutnya pada 2013 Rossi kembali ke Tim garpu tala Yamaha hingga akhir masa kariernya di MotoGP pada 2021 lalu. Sepeninggal VR, Ducati mencoba melakukan perubahan di timnya untuk bisa bersaing lagi dalam perebutan gelar juara dengan merekrut mantan insinyur Aprilia Racing, Gigi Dall'Igna sebagai Manajer Tim Ducati Corse pada tahun 2014. Di bawah komando Gigi, Ducati terus berkembang tiap musimnya, hingga akhirnya berhasil merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2022 dengan Francesco Bagnaia sebagai pebalapnya. "Saya menjadi CEO pada 2013, ketika (rossi pergi), dan saya mengambil bagian (proyek ini). Ketika itu anda hanya dapat kembali bekerja untuk memulai dari awal. Selama dua tahun kami telah bekerja keras untuk membuat perubahan," sambung Domenicali. Terlepas dari peran Rossi yang disebut bikin rusak citra Ducati, hubungan keduanya hingga saat ini terjalin dengan sangat baik. Rossi bahkan sudah dua musim menggunakan Ducati Desmosedici untuk tim balap MotoGP-nya, VR46 Racing Team. Selain itu, Francesco Bagnaia yang mempersembahkan gelar juara MotoGP 2022 untuk Ducati juga merupakan anak didik Valentino Rossi yang hingga saat ini masih aktif di akademi balap VR46.(*) |
|||||||||
![]() ![]() ![]() |
![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2011-2021. All Rights Reserved |