Home / Olahraga | ||||||
Peroleh 6 Emas, Bengkalis Juara Umum di Cabor Panjat Tebing Porprov X Riau Sabtu, 19/11/2022 | 20:37 | ||||||
Atlet bertanding Cabor Panjat Tebing Porprov X Riau (foto/Rahmat) PEKANBARU - Kabupaten Bengkalis keluar sebagai juara umum di cabor panjat tebing pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau. Cabor panjat tebing yang telah selesai pada Sabtu (19/11/2022). Bengkalis sebagai juara umum dengan perolehan medali 6 medali emas, 7 perak dan 2 perunggu. Bengkalis yang berada di posisi pertama disusul Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) di posisi kedua dengan 5 medali emas, 3 perak dan 8 perunggu. Kemudian di posisi ketiga Kampar dengan perolehan 4 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu. Selanjutnya di posisi keempat diamankan Indragiri Hilir (Inhil) dengan 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu. Sementara Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kuansing gagal dalam perebutan medali emas. Dari 17 medali emas yang diperebutkan, Kota Pekanbaru cuma meraih 2 perak dan 2 perunggu. Sedangkan Kabupaten Siak dan Kuansing hanya memperoleh masing-masing 2 perunggu. Sayangnya lagi, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir (Rohil) dan Kepulauan Meranti, yang juga menurunkan atlet di Cabor ini, nihil raihan medali. Sementara Kabupaten Pelalawan dan Kota Dumai tidak mengirimkan atletnya. Melihat hasil pertandingan pada Porprov X Riau tahun ini, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Riau Yudhi Muis Syarif mengatakan, bahwa perolehan medali dikuasai oleh kabupaten/kota yang memiliki venue panjat tebing. Hal itu terbukti dengan perolehan medali yang didominasi oleh Kabupaten Bengkalis, Inhu dan Kampar. Ia menilai, tiga kabupaten itu memiliki venue panjat tebing, sehingga pembinaan terhadap atlet lebih maksimal. Ia menyebut, jika daerah yang tidak memiliki venue, maka pembinaan atlet di daerah pun akan sulit. "Ketika mereka di kabupaten tidak ada venuenya, mereka tidak akan bisa melakukan pembinaan, tak bisa latihan. Ketika ada kegiatan multi event level provinsi seperti saat ini, mereka harus pergi ke daerah lain untuk numpang latihan dan itu budgetnya lebih besar," ungkap Yudhi. Menurutnya, tidak adanya venue panjat tebing di daerah akan menjadi kendala bagi para atlet di kabupaten/kota. Sehingga pembinaannya tidak maksimal. Penulis: Rahmat Hidayat |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |