Home / Dumai | |||||||||
Sekda Dumai Kukuhkan Forum Masyarakat Pelita Beranting Kamis, 03/11/2022 | 20:56 | |||||||||
Sekda Dumai Indra Gunawan kukuhkan Forum Masyarakat Pelita Beranting (foto/Bam) DUMAI - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai terus kampanyekan penurunan angka stunting. Salah satu upaya yaitu dengan pengukuhan Forum Masyarakat Peduli Kita Berantas Stunting (Pelita Beranting). Sekretaris Daerah (Sekda) Dumai Indra Gunawan langsung mengukuhkan pengurus Pelita Beranting di Kantor Camat Bukit Kapur, Dumai, Kamis (3/11/2022). Sekda Dumai mengapresiasi Dinas Kesehatan (Diskes) Dumai dan Camat Bukit Kapur membuat program andalan Forum Masyarakat Pelita Beranting. Teutama untuk mempercepat penurunan gizi buruk di Lokus Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur. Menurutnya, inovasi tersebut terobosan baru yang bisa dicontoh. Sehingga penurunan angka stunting bisa secepatnya dilakukan. "Kasus stunting di dumai terbilang cukup tinggi 23 persen. Inovasi yang dilakukan camat bukit kapur bersama dinas kesehatan ini merupakan langkah nyata, guna penurunan angka stunting. Target 14 persen hingga 2024," ungkap Sekda. Terakhir ia berharap semua pihak bisa bekerjasama, khususnya mendukung program kerja Forum Masyarakat Pelita Beranting di Kecamatan Bukit Kapur. Agar target menurunkan angka stunting 14 persen bisa tercapai. Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Dumai, Shintia Riza selaku ketua panitia menjelaskan, Forum Masyarakat ini dibentuk untuk meningkatkan peran masyarakat. Terutama dalam rangka membantu Pemko Dumai menurunkan angka stunting. "Khususnya untuk pencegahan dan penanganan stunting di tingkat masyarakat daerah lokus stunting kelurahan bagan besar. Sehingga percepatan penanganan stunting bisa terlaksana dengan baik, dan intervensi gizi baik secara spesifik maupun sensitif bisa dilakukan secara tepat, cepat, efektif dan efisien," katanya. Dengan adanya Forum Masyarakat Pelita Beranting, maka balita stunting dan kelompok sasaran akan lebih segera terdeteksi dan terintervensi. Stunting membuat anak berusia di bawah lima tahun (balita) gagal tumbuh, akibat kekurangan gizi kronis. "Untuk Dumai, hasil survei status gizi indonesia tahun 2021 kasus stunting 23 persen, lebih tinggi dari angka provinsi riau 22,4 persen dari target 14 persen. Kelurahan bagan besar merupakan satu dari 10 lokus stunting yang perlu mendapatkan intervensi gizi, baik secara spesifik maupun secara sensitif," pungkasnya. Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Dumai dr Syaipul, Ketua TP PKK Dumai, Camat Bukit Kapur Agus Gunawan, Lurah se Kecamatan Bukit Kapur, Forkopimda, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Dumai dan undangan lain. (Inf) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |