SELATPANJANG - Calon Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher akhirnya mengakui kemenangan pasangan calon Bupati dan wakil bupati Kepulauan Meranti terpilih Adil-Asmar setelah gugatan sengketa pemilu yang diajukannya ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Padahal sebelumnya Mahmuzin belum mau mengucapkan selamat kepada pasangan tersebut dan tetap menunggu hasil keputusan dari MK. Padahal pasangan lainnya sudah terlebih dahulu mengucapkan selamat, namun Mahmuzin tetap kepada pendiriannya.

"Pada kesempatan ini kita mengakui kemenangan H Adil dan Asmar.
Semoga keduanya amanah dan istiqamah dengan janji -janji yang sudah diikrarkan kepada masyarakat, dan semoga bisa memimpin Kabupaten Kepulauan Meranti ke arah yang lebih baik dan bisa menyejahterahkan masyarakat pada periodenya," kata Mahmuzin Taher, Rabu (17/2/2021) malam.

Dikatakan Mahmuzin, pihaknya sangat menghormati keputusan hakim MK dan permohonan itu juga tidak bisa dilanjutkan hanya karena batas waktu yang kadaluarsa bukan substansi laporan.

"Hari ini kita sama-sama sudah mendengar putusan yang dibacakan oleh hakim MK, yang menyatakan bahwa permohonan sengketa Kabupaten Kepulauan Meranti tidak dilanjut dan ditolak karena batas masa pelaporan sudah melampaui batas waktu, bukan dikarenakan substansi laporan," katanya.

'Walaupun putusan ini kurang memuaskan bagi kita semua, namun kita sebagai warga negara yang baik dan taat hukum sangat menghormati putusan tersebut, karena kita menghargai MK sebagai institusi hukum, yang sudah memutuskan dengan berbagai pertimbangan tentunya," katanya lagi.

Mahmuzin juga mengajak para timnya untuk bisa menerima keputusan yang ada, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu akibat proses yang berkepanjangan ini.

"Untuk itu, saya ingin mengajak masyarakat yang berpartisipasi dalam Pilkada Kepulauan Meranti tahun 2020, khususnya pendukung kami yang sudah sama-sama berjuang, untuk bisa menerima putusan ini dengan lapang dada, karena kita tentunya tidak mau roda kegiatan pemerintah kabupaten, terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat terhambat akibat proses berkepanjangan ini," kata Mahmuzin.

Ditambahkan, terhadap temuan di lapangan pihaknya tetap akan melanjutkan sesuai dengan jalur dan koridornya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelajaran politik kepada masyarakat.

"Disisi lain, temuan-temuan yang kami duga tidak sesuai dengan hukum yang sudah dilewati, selama proses di Bawaslu Kabupaten yang melibatkan institusi terkait yang kami anggap janggal, tentu tetap akan kami proses sesuai dengan koridornya masing-masing, supaya semua ini menjadi sarana pembelajaran politik dan koreksi kita bersama, jika hal tersebut terbukti, agar hal serupa tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Terakhir dikatakan kalah menang dalam kontestasi pilkada merupakan hal yang biasa. Terhadap pendukungnya, Mahmuzin mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan, dan tim pengacara yang telah bekerja profesional dalam membawa dan mengawal kasus tersebut sampai mahkamah.

"Alhamdulillah, proses demi proses sudah kita lalui. Menang atau kalah adalah hal biasa, karena kalah pun bukan dosa. Namun apakah kita berjuang atau tidak, itu menjadi tanggung jawab moral kita bersama.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pendukung dan simpatisan yang sudah memberikan dukungan sepenuh hati kepada kami. Kemudian terima kasih kepada tim pengacara yang sudah bekerja dengan baik, dan profesional," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen