Home / Otonomi | |||||||||
Gubri Imbau Nakes Mau Divaksin, Jika Miliki Komorbid Segera Dicek Jumat, 12/02/2021 | 14:07 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Hingga kini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) di Provinsi Riau masih belum mencapai target. Hal itu diakui langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar. "Untuk sekarang kita telah lakukan vaksinasi terhadap para tenaga medis, tetapi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk Nakes di Riau tersebut memang belum mencapai target yang telah ditentukan, hal itu disebabkan banyak faktor," ungkap Gubri, Jumat (12/2/2021). Meski begitu, Gubri terus mendorong dan mengupayakan agar target vaksinasi kepada tenaga kesehatan tetap harus dikebut hingga batas waktu yang sudah ditetapkan. "Ya kita akan terus mendorong supaya target vaksinasi Nakes ini bisa tercapai, terlebih sebagai seorang garda yang paling depan dalam penanganan pasien Covid-19 hal ini sangat perlu. Justru itu Nakes masuk dalam prioritas pertama dalam pelaksanaan vaksinasi ini," ungkapnya. Disamping itu, Gubri juga mengatakan bahwa semua pihak yang berkaitan dengan ini, diharapkan memberikan dukungan dan dorongan kepada tenaga medis yang masih enggan divaksinasi. "Kami mengajak para tenaga medis agar mereka segera divaksin, walau dalam kenyataannya, sesuai laporan yang kami dapat ada banyak faktor penyebab mengapa mereka tak mau divaksin," jelas Syamsuar. Dia berujar, salah satu faktor yang membuat para Nakes di Riau enggan untuk divaksin, berkaitan dengan kondisi kesehatan mereka. "Banyak terkendala kondisi, dan ada yang tensinya tinggi, lagi tak enak badan, termasuk ada komorbid. Tapi saya harap itu tidak mengurangi animo para tenaga medis untuk divaksin," imbuhnya. Syamsuar mengklaim, dirinya sudah membahas ini dengan para kepala dinas dan pihak manajemen rumah sakit. Dan ia meminta, terhadap tenaga kesehatan yang memiliki komorbid sebaiknya langsung dicek oleh dokter. "Kalau sama-sama perawat yang cek, nanti ada rasa tak enak. Makanya saya minta langsung dokter yang cek, supaya lebih jelas apakah yang bersangkutan bisa divaksin atau tidak," tuturnya. Penulis : Rivo Wijaya |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |