DUMAI - Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Dumai dr. Syaipul mengatakan, minat tenaga kesehatan (Nakes) terhadap program vaksinasi sangat tinggi, hingga Selasa (9/2/2021) capaiannya sudah 99 persen.

"Alhamdulillah, minat tenaga kesehatan terhadap program vaksinasi di Kota Dumai sangat tinggi, hingga hari ini, Selasa (9/2/2021) capaiannya sudah 99 persen," kata Syaipul.

Dijelaskan Syaipul, sebanyak 1.957 Nakes di Kota Dumai masuk kedalam sasaran Pusdatin Kemenkes RI untuk sivaksin. Dari jumlah tersebut, 1.945 atau 99 persen Nakes di Dumai sudah menjalani skrining terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya.

Hasil skrining, dari 1.945 Nakes, 1.081 sudah menerima vaksin Covid-19, dan sebanyak 296 Nakes belum memenuhi syarat lantaran gula darahnya masih tinggi, tensi juga tinggi dan penyakit penyerta lainnya, terhadap Nakes tersebut terpaksa di tunda dulu.

Dan sebanyak 568 Nakes yang sudah mendaftar untuk menerima vaksin, tidak dapat dilakukan lantaran ada penyakit bawaan yang dideritanya, salahsatunya pernah positif Covid-19, sedang hamil, ada juga yang menyusui, sehingga tim vaksinator tidak mengizinkan untuk divaksin.

Lebihlanjutdijelaskanya, tenaga kesehatan yang tidak bisa divaksin, jika dipaksakan bisa berakibat buruk, untuk itulah pihaknya tidak bisa memaksakan hal tersebut.  Sedangkan bagi yang ditunda, tentunya akan diagendakan ulang untuk divaksin.

"Jika kita bandingkan dengan Kota Pekanbaru, maka angka partisipasi nakes mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut sangat tinggi," tuerang Syaipul.

Terakhir, Syaipul berpesan, kepada tenaga medis yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Terhadap Nakes yang sudah divaksin, sejauh ini tidak ada keluhan. Namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan," pesan Syaipul.

Kita berharap, vaksinasi dapat berjalan lancar untuk mengurangi transmisi atau penularan Covid 19, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian Covid 19, mencapai kelompok kekebalan masyarakat dan melindungi masyarakat dari Covid 19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi, harapnya.

Penulis: Bambang
Editor: Satria