PEKANBARU - Kasus Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) di Riau termasuk tinggi di Indonesia. Dan yang terkena AIDS tersebut, 75 persennya berada di usia produktif, dengan jenis kelamin laki-laki yang paling banyak.

"Jadi 75 persen yang terkena AIDS di Riau itu berada di usia produktif. Dan yang terkena AIDS itu banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan," kata Kadiskes Riau, Zainal Arifin, Rabu (23/6/2022).

Ia menjelaskan, penyebab utama dari penyebaran virus tersebut yakni berhubungan badan secara berganti-ganti. "Kebanyakan kasus yang ada sekarang itu penyebabnya dari sex bebas. Dan kasus yang tertinggi itu ada di Kota Pekanbaru dan yang terendah terdapat di Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kalau menurut data tahun 2019, Provinsi Riau termasuk salah satu daerah di Indonesia dengan memiliki kasus HIV/AIDS cukup tinggi.

"Jadi di tahun 2019 itu kasus HIV/AIDS di kita (Riau) itu cukup tinggi, yakni berada diposisi sebelas di Indonesia. Sementara di 2021, kita sempat turun dari catatan kasusnya, sedangkan untuk tahun ini kami belum mendapatkan data pastinya," bebernya.

Harapnya, semoga nantinya setiap OPD yang tergabung dalam bingkai Pemprov Riau mampu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat dan mengurangi stigma diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Intinya yang diperlukan saat ini yaitu kita harus saling bersinergi dalam memberikan informasi ke setiap OPD bagaimana bisa melakukan edukasi kepada masyarakat. Dan hal ini juga bertujuan agar kita bisa menekan jumlah kasus AIDS di Riau," tukasnya.

Penulis: Rivo Wijaya
Editor: Barkah