Home / Pemprov Riau | |||||||||
Epidemiolog: Transisi Pandemi ke Endemi Perlu Kehati-hatian Senin, 30/05/2022 | 19:54 | |||||||||
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan PEKANBARU - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, transisi dari pandemi Covid-19 ke endemi perlu disikapi dengan kehati-hatian untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kasus. Transisi bukan berarti pelonggaran protokol kesehatan (prokes). Dia mengatakan, dengan tingginya mobilitas penduduk belakangan ini tidak menutup kemungkinan Covid-19 dari negara lain bermutasi ke Indonesia. "Apalagi kasusnya lagi tinggi-tingginya di Korea Utara dan beberapa provinsi di China. Kita khawatir adanya mutasi virus baru. Kalau Omicron kan sudah sangat terkendali. Kalau tiba-tiba masuk virus baru, kita bakal kelabakan," katanya saat dihubungi, Senin (30/5/2022). Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah sebaiknya senantiasa mempertimbangkan rekomendasi para ahli dan World Health Organization (WHO) dalam mengambil kebijakan terkait transisi pandemi ke endemi. "Makanya Menteri Kesehatan juga sampaikan ke Presiden, dia minta waktu enam bulan setelah hari raya sampai situasi benar-benar stabil, dimana angka reproduksi Corona di bawah 1 dan angka positivity rate hariannya di bawah 5," jelasnya. Dan yang lebih penting, kata dia, pemerintah harus melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap perkembangan kasus. "Jadi, dinas kesehatan mesti mengamati hari ke hari, minggu ke minggu, ini istilahnya surveilans epidemiologi. Jangan sampai terjadi ledakan tiba-tiba, harus dipantau dan diantisipasi," tegasnya. Selain itu, menurutnya, transisi harus dimaknai sebagai upaya memunculkan gaya hidup baru menghadapi situasi endemi, terutama menerapkan prokes di ruang tertutup. Kalaupun tak pakai masker di ruang terbuka, tapi tetap menghindari kerumunan. "Walaupun nanti sudah endemi prokes terutama di ruang tertutup tetap dijalankan. Jadi, kelonggaran-kelonggaran itu harus berbasis keilmuan," tuturnya. Di samping itu, dia mengingatkan pemerintah tetap menggencarkan vaksinasi untuk memastikan sudah terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok ketika status endemi resmi berlaku. Penulis: Rico Mardianto |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |