Home / Hukum dan Kriminal | ||||||||||||||
Sontang Berdarah, Tewasnya Darmanto Purba Diyakini dari Tembakan Senpi Kamis, 04/02/2021 | 11:45 | ||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||
Ilustrasi | ||||||||||||||
ROHUL - Tragedi di KM 41 Desa Sontang Kecamatan Bonai Darusalam, Rohul, Selasa (26/1/2021) lalu, menuai kontroversi, karena tewasnya Darmando Purba akibat tertembak senjata. Namun penyidik Polres Rohul begitu cepat menetapkan satu orang tersangka, yakni RP. Penembakan bermula, kala itu pemanen sawit yang bekerja, tiba-tiba didatangi sekelompok orang sambil menyerang pemanen. Bermodal batu, pemanen coba lakukan upaya perlawanan. Namun kandas. "Kita kalah, mereka sekitar belasan orang melakukan penyerangan saat kami lagi memanen. Ditambah juga, mereka diduga bawa senjata api dan senjata angin (gojlok,red)," kata Sudirman kepada halloriau.com, Rabu (3/2/2021). Sudirman menuturkan, harusnya peristiwa penembakan itu, tak bakal terjadi jika pihak mereka melarang para pemanen sawit. Malah, saat itu terjadi penembakan yang mengenai Paizan di bagian dagu. "Paizan terkena tembakan ke arah dagunya. Upaya melawan pun kami lakukan dengan melempar batu agar mereka tidak menembak lagi, ternyata salah. Mereka, kembali menyerang," sambung Sudirman. Kalah peralatan seadanya, pemanen memilih mundur untuk menyelamatkan diri. Nahas, Darmando Purba tewas di tempat ketika peluru tajam menembus mengarah belakang kepala hingga keningnya. Sudirman yang kala itu, tepat disamping korban, hanya bisa menatap rekannya tak berdaya (kaku). Seandainya dia tak mengelak, mungkin dia lebih dulu mengahadap Sang Maha Pencipta. Tak pelak, Warsito yang membatu, juga bernasib sama, untungnya tidak tewas. "Darmanto Purba, saat tertembak tepat di samping saya kali. Peluru itu meletus dari senjata api (bukan senapan angin) mengenai tengkuk belakang kepalanya hingga menembus keningnya. Seketika itu, tak bergerak langsung jatuh dan kaku (tewas)," ucap Sudirman. Meski telah bergulir ke penyidikan, muncul keterangan, senjata yang digunakan tersangka adalah senapan angin. Bantahan ini, langsung dilontarkan Sudirman. Menurut dia, senapan angin mungkin tak menembus kepala rekannya, jelas pelurunya talah berbeda. "Senjata yang digunakan itu Senpi. Bahkan itu rekan kami ada yang melihat saat orang itu mengeluarkan senjata api dari tas kecilnya langsung mengarahkan ke Darmanto Purba, jenisnya FN dengan jaraknya dekat," tegas Sudirman. Tiga rekannya tertembak dan langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Sedangkan Purba langsung dilakukan autopsi di Bhayangkara Polda Riau. Anehnya lagi, kata Sudirman pihak medis berikan keterangan membingungkan. "Sebelum dimasukkan ke peti jenazah proses autopsi, medis menyebutkan ada proyekil menyarang korban. Namun usai dimasukan ke peti, mereka malah mengatakan pelurunya tidak ada," kesal Sudirman. Proses penyidikan ini, justru janggal, menurut Sudirman ada yang sengaja ditutupin dalam proses keadilan. Malahan, dirinya telah merogoh koceknya Rp16 juta hanya untuk pemakama rekannya. "Dari pertama saja bilang mereka (medis) ada pelurunya, lalu saat ditanya lagi, tidak ada. Ini aneh dan janggal sengaja ditutup-tutupinnya. Kami minta keadilan sesungguhnya. Jenazah sudah dibawa ke Medan oleh keluarga," tutur Sudirman. Penembakan senjata api itu, dikuatkan dari keterangan Armansyah Purba yang melihat langsung penembakan itu terjadi. Menurut dia, dua senapan angin dan satu senjata api jenis FN warna putih yang dipegang pelaku mengarah ke Purba. "Saya melihat langsung, pelaku mengeluarkan senpi itu dari tas kecilnya dan menembak ke arah Darmanto Purba. Jadi tidak benar apa yang didalam pemberitaan sebelumnya, rekan kita tewas akibat senapan angin," tegas Armansyah. Dia menyayangkan, sejenis senapan angin bisa menghilangkan nyawa seseorang. Sementara, letusan senjata itu, katanya disertai asap mengepul dari muncung senjata. Dan dia meyakini letusan itu terdengar sangat keras beda dari senapan angin. Yakin dengan senjata api yang meletus mengenai kearah rekannya itu, Armansyah juga meyakikan bahwa sosok wajah pelaku memegang senpi itu, dikenal baik. Justru pihak kepolisian saat ini belum menunjukkan wajah tersangka penembakan itu. "Kalau wajah saya tanda dan tampak sekali jaraknya dekat. Namun, polisi belum melihatkan kepada kami siapa yang jadi tersangka itu. Apakah sesuai dengan yang saya tandai atau tidak," kata Armansyah. Penulis : Helmi | ||||||||||||||
![]()
![]()
|
||||||||||||||
|

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2011-2021. All Rights Reserved |