Home / Bengkalis | |||||||||
Sempat Jadi Klaster Covid-19 di Bengkalis, Santri PMNH Bantan Berangsur Sembuh Minggu, 31/01/2021 | 16:23 | |||||||||
Tampak pintu pagar utama tertutup rapat dengan menggunakan triplek setinggi sekitar 2 meter. BENGKALIS - Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Desa Pasiran Kecamatan Bantan sempat menjadi cluster baru penularan virus Covid-19. Namun, saat ini penularan virus tersebut sudah mulai terkendali, bahkan pada Jumat lalu (29/1/2021), 8 diantaranya dinyatakan sembuh alias bebas dari virus Covid-19. Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Popy Yulia Santisa saat dihubungi membenarkan adanya pasien dari cluster PMNH yang sembuh. Berdasarkan data hari Jumat lalu, Popy mengatakan ada 8 santri yang sudah bebas dari virus Covid-19. Kedelapan santri yang sembuh dan semuanya perempuan tersebut masing-masing berinisial DSA (15), JPA (13), EWI (17), SKH (19), JH (15), ARU (15), NSY (15) dan FAY (17). Sementara untuk tambahan pasien terkonfirmasi dari cluster PMNH hingga Sabtu kemarin (30/1/2021) belum ada. Popy mengatakan, total secara keseluruhan ada 33 pasien yang terkonfirmasi hingga Jumat dan dari jumlah tersebut, 8 pasien dinyatakan sembuh. Sementara itu, pantauan media ini di lokasi PMNH Bantan Minggu (31/1/2021), tampak pintu pagar utama tertutup rapat dengan menggunakan triplek setinggi sekitar 2 meter. Selain pintu utama ini, pintu-pintu lain yang sebelumnya menjadi akses keluar masuk juga ditutup. Sebelum wabah Covid-19 melanda, pintu pagar utama ini menjadi akses keluar masuk masyarakat dan juga orang tua yang ingin menemui anak-anak mereka. Kemudian saat wabah Covid-19 melanda, walau pintu pagar hanya ditutup portal, tapi orang tua sudah tidak lagi diperbolehkan masuk. Bagi orang tua yang ingin berkunjung menemui anak-anak mereka, hanya bisa bertemu dengan jarak sekitar 5 meter dan dibatasi oleh pagar (bertemu dari luar pagar,red). “Kalau sekarang sudah tidak bisa lagi anak-anak berkomunikasi dari luar pagar. Kalaupun ingin bertemu, hanya bisa melihat dari kejauhan,” ujar salah seorang wali santri, Susi. Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, sejak menjadi cluster Covid-19, terjadi pola perubahan aktivitas santri. Pimpinan Ponpes PMNH Bantan, Ustad Pamuji mengatakan untuk proses belajar mengajar hanya diberlakukan selama empat jam saja setiap harinya. "Jam belajar kita kurangi begitu juga aktivitas kegiatan lainnya yang bersifat kerumunan sementara tidak dilaksanakan," tambahnya. Penulis : Zulkarnaen
|
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |