Home / Hukum dan Kriminal | ||||||||||||||
Tuntut Irwan Nasir di Kasus JSR, Ketua IPMK2M Dituntut Mundur Rabu, 27/01/2021 | 19:02 | ||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||
Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Tebing Tinggi Barat (Hipma-TTB), Sutrisno | ||||||||||||||
SELATPANJANG - Guntur Yurfandi Nasution yang saat ini menjabat sebagai ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Meranti (IPMK2M) Pekanbaru dituntut mundur oleh kalangan mahasiswa. Hal itu setelah ia melakukan manuver yang tidak biasa, dengan menggunakan nama besar IPMK2M, Guntur meminta kepada Kepolisian Daerah Riau untuk mengusut tuntas dugaan korupsi pembangunan Jembatan Selat Rengit (JSR) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam selebaran yang beredar di media sosial dan aplikasi chating beberapa waktu lalu, IPMK2M menduga ada penyimpangan dalam proses perencanaan dan pengerjaan proyek yang dimulai sejak 2012 itu yang melibatkan langsung Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan Nasir. Sementara itu, ketika diminta keterangannya mengenai hal itu, Guntur menghilang bagaikan ditelan bumi. Sementara seluruh rekan-rekannya juga mempertanyakan keberadaannya saat ini. Terkait hal itu, rupanya pergerakan ketua IPMK2M yang satu ini tidak melakukan koordinasi sedikit pun dengan ketua di setiap kecamatan, sehingga menimbulkan persepsi yang bermacam-macam dan menimbulkan gejolak ditingkat kepengurusan. Dengan mengatasnamakan seluruh mahasiswa Kepulauan Meranti mereka tidak lagi mempercayai Guntur Yurfandi yang telah menggunakan IPMK2M untuk kepentingan politik dan kepentingan pribadi. Dan mereka pun menuntut Guntur untuk mundur dari jabatannya yang dianggap sebagai pelacur organisasi mahasiswa. "Saat ini sedang gencar informasi beredar mengenai IPMK2M yang dinakhodai oleh Guntur yang meminta kasus JSR diusut kembali. Terkait hal ini Guntur tidak sedikit pun melakukan koordinasi dengan kawan-kawan paguyuban masing-masing kecamatan yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti Pekanbaru salah satunya yaitu ketua Hipma-TTB. Padahal ketua kecamatan sangat berperan sebagai Dewan Pengawas Organisasi," kata ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Tebing Tinggi Barat (Hipma-TTB), Sutrisno, Rabu (27/1/2021). Terkait hal itu, Sutrisno juga sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Guntur sebagai ketua IPMK2M yang telah memanfaatkan nama organisasi untuk kepentingan pribadi. "Kami sangat menyayangkan sikap yang dilakukan ketua IPMK2M dan tentunya kami sangat kecewa dengan isu yang dibuat. Sepertinya ada kepentingan pribadi dan keuntungan sendiri dengan menggunakan nama organisasi IPMK2M Pekanbaru. Dan sepertinya juga ada kesan dan tujuan lain dalam isu ini karena tiba-tiba dimunculkan. Padahal nama IPMK2M itu adalah suatu wadah berkumpulnya kawan-kawan mahasiswa asal Kepulauan Meranti yang berada di Pekanbaru untuk melakukan kegiatan positif memajukan daerah," ungkap Sutrisno. Dikatakan, selain tanpa ada koordinasi dengan mahasiswa di setiap kecamatan, sikap Guntur yang lebih mengecewakan itu adalah ketika terlihat sangat aktif jika ada masalah yang sarat dengan kepentingan pribadi. Padahal sangat banyak permasalahan yang sangat penting untuk dieksekusi dan didiskusikan. "Terkait hal ini tentunya kami sangat kecewa dengan kepemimpinan IPMK2M periode 2019-2021 yang hari ini terlihat aktif jika ada sarat kepentingan pribadi seperti ini. Padahal banyak persoalan lainnya, salah satunya pembatalan perekrutan formasi PPPK. Apalagi di masa New Normal pandemi Covid-19 ini masyarakat masih sangat butuh penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ungkapnya. Mahasiswa asal Kecamatan Tebingtinggi Barat itu juga memberikan apresiasi kepada Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan yang telah membangun dan mengabdikan diri untuk membangun Kepulauan Meranti. "Kami mengucapkan terimakasih kepada Bupati Irwan yang telah mengabdi selama 10 tahun untuk membangun Kabupaten Kepulauan Meranti. Tentunya kami sebagai mahasiswa hari ini harus bersikap objektif karena setiap kepemimpinan tidak terlepas dari plus minus saat memimpin, jika yang dilakukan pemerintahan itu benar maka kami sangat suport dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas apa yang diperoleh, tetapi jika yang dilakukan pemerintah salah maka kami sebagai mahasiswa akan menjadi garda terdepan mengawal dan mengkritisi hal itu," pungkasnya. Penulis: Ali Imroen | ||||||||||||||
![]()
![]()
|
||||||||||||||
|

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2011-2021. All Rights Reserved |