Home / Pekanbaru | ||||||
Waspada! Peningkatan Kasus Covid-19 di Pekanbaru karena Varian Omicron Rabu, 16/02/2022 | 13:23 | ||||||
Ilustrasi. PEKANBARU - Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru terus meningkat. Peningkatan itu dinilai karena penyebaran Covid-19 varian Omicron. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, bahwa peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Pekanbaru kemungkinan besar varian Omicron. Pasalnya, varian ini lima kali lebih mudah penyebarannya dibandingkan varian Alfa dan Delta. Meski penyebaran varian Omicron lebih mudah, akan tetapi gejala yang ditimbulkan varian ini tidak membahayakan atau lebih ringan. Hal itu terlihat dari ruang perawatan di rumah sakit yang tidak banyak terisi. "Kita bandingkan dengan varian Delta sebelumnya, kasus meningkat dan ruang perawatan di rumah sakit penuh. Tapi sekarang ini yang terpakai itu baru 5 persen dari jumlah tempat tidurnya di rumah sakit. Jadi sekitar 50 orang yang dirawat di rumah sakit," ujar Zaini, Rabu (16/2/2022). Ia menilai, ciri-ciri ini sudah mengarah ke Covid-19 varian Omicron. Terlebih lagi pada Januari lalu ada yang positif Omicron setelah pemeriksaan di Litbangkes Pusat. Kemudian kata Zaini, juga ada beberapa ratus sampel probable Omicron dari Dinkes Provinsi Riau yang dikirim ke Litbangkes Pusat secara bertahap, dikabarkan 80 persen hasilnya positif Omicron. "Meski sampai saat ini hasilnya belum keluar, tapi menurut informasi dari provinsi, semua kasus probable Omicron yang diperiksa di RSUD Arifin Achmad itu 80 atau 90 persen memang positif Omicron," ungkapnya. Jadi, lanjut Zaini, kasus Covid-19 di Pekanbaru meningkat disebabkan karena varian Omicron. "Mungkin kasus kita saat ini tinggi disebabkan salah satunya karena Omicron," ulasnya. Menurutnya, rata-rata penyebaran Covid-19 di Pekanbaru saat ini adalah varian Omicron. Namun, pihaknya tidak dapat memastikan jumlah pasien yang terpapar Covid-19 varian Omicron tersebut. Hal itu dikarenakan tidak adanya pendeteksi varian tersebut di Riau. Selain itu, tidak semua kasus yang positif diarahkan ke Omicron, karena dinilai akan menghambat penananganan kasus. "Jadi kita hanya mengambil beberapa sampel, dan ternyata memang sudah ada yang positif Omicron," ungkapnya. Terkait penanggulangan kasus Covid-19, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan. Sementara untuk penanganan, pihaknya tetap melakukan tracing, testing dan treatment. Perlu diketahui, hingga kini kasus positif Covid-19 aktif di Pekanbaru per 14 Februari, mencapai 1.395 orang. Secara keseluruhan, kasus Covid-19 di Pekanbaru mencapai 53.990 orang, 51.367 orang dinyatakan sembuh, 1.228 orang dinyatakan meninggal dunia. Dengan jumlah kasus saat ini, Kota Pekanbaru menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 hingga 28 Februari mendatang. Penulis: Rahmat Hidayat |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |