Home / Hallo Indonesia | |||||||||
Hoaks atau Fakta, Jawa dan Sumatera Diminta China Diserahkan Indonesia untuk Bayar Utang Sabtu, 23/01/2021 | 11:02 | |||||||||
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Foto: Antara JAKARTA - Utang Indonesia terus membengkak sepanjang pandemi Covid-19. Salah satu negara yang memberikan utang kepada Indonesia adalah China. Beredar kabar, Indonesia ditodong oleh China untuk membayar utang yang makin tak terkendali jumlahnya. China bahkan dikabarkan mendesak Indonesia menjual Pulau Jawa dan Sumatera kepada mereka untuk menutup utang-utangnya itu. Kabar soal utang Indonesia kepada China tersebut beredar di media sosial disertai dengan potret Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping. Sebagaimana dikabarkan PikiranRakyat-Pangandaran.com dalam artikel "Cek Fakta: Tiongkok Disebut Minta Pulau Jawa dan Sumatera Untuk Bayar Utang Indonesia, Ini Faktanya", foto itu disertai narasi pendek. “Utang negara bertambah, China minta Pulau Sumatera dan Jawa dijual untuk utang RI,” kata narasi tersebut. Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Turn Back Hoax, foto yang beredar tersebut diambil dari jepretan fotografer Reuters saat kunjungan Joko Widodo ke Tiongkok. Kedatangannya itu dalam rangka peringatan ulang tahun ke-65 hubungan kedua negara pada Maret 2015, di Balai Agung Rakyat di Beijing. Melalui kunjungannya juga ditandatangani beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di berbagai bidang termasuk keuangan, perindustrian, infrastruktur, penanggulangan bencana, dan antariksa. Hoaks mengenai China bukan hanya ini, sebelumnya beredar hoaks yang menyebutkan jika Tiongkok akan mengirim pasukannya ke Indonesia jika tragedi 98 terulang. Faktanya isu tersebut sempat beredar di tahun 2016 setelah peristiwa Aksi pada tanggal 4 November 2016 atau dikenal dengan nama Aksi 411. Isu mengenai China akan mengirim pasukannya ke Indonesia ini pernah ditanggapi oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Pihak Kemenlu diketahui telah melakukan klarifikasi langsung kepada pihak Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) mengenai kebenaran isu tersebut. Hasil klarifikasi itu didapat bahwa Perdana Menteri RRC tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang beredar. “Selamat sore tweeps, hati-hati dengan pemberitaan dari media online seperti ini,” cuit akun Twitter Resmi Kemenlu (@Kemlu_RI) pada tanggal 8 November 2016. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai kabar China meminta Pulau Jawa dan Sumatera untuk bayar utang Indonesia adalah tidak benar. (*)
|
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |