PEKANBARU - Sebanyak 20.000 vaksin buatan Sinovac Life Sciences co.Ltd, China telah didistribusikan ke beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Efikasi (tingkat kemanjuran) vaksin Sinovac itu dilaporkan mencapai 65,3 persen.

Artinya, dari 100 orang yang sudah disuntik vaksin Sinovac ada sekitar 35 orang yang masih bisa terinfeksi Covid-19.

Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengungkapkan masyarakat masih perlu menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

"Memang vaksin sudah ada, tapi bukan berarti langsung bebas tidak memakai masker, kumpul-kumpul dan lalai menjaga diri. 3M tetap harus dilakukan," kata Mimi, Rabu (13/1/2021).

Efikasi vaksin Sinovac juga diketahui lebih rendah dari vaksin Pfizer yang tingkat efikasinya mencapai 95% atau vaksin Moderna yang mencapai 94,5% karena antibodi yang dihasilkan vaksin Sinovac lebih rendah dibandingkan kedua vaksin buatan Amerika Serikat tadi.

Namun, efek samping vaksin Sinovac juga lebih rendah dibandingkan vaksin lain. Tingkat efek samping berat yang ditimbulkan vaksin Sinovac hanya 0,1% hingga 1% sedangkan vaksin Pfizer 1,5% dan Moderna 4,1%. Efek samping berat vaksin Sinovac yaitu sakit kepala, ruam di kulit, hingga diare.

Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan masyarakat tidak perlu takut disuntik vaksin karena adanya efek samping tersebut.

"Vaksin ini sudah teruji secara klinis, sama sekali tidak berbahaya. Mungkin akan ada 1-2 kasus yang tidak cocok, sama seperti imunisasi polio, cacar dan lain sebagainya yang juga menimbulkan efek samping, tapi itu wajar, semua obat begitu," katanya.

Wagubri juga menegaskan bahwa masyarakat jangan mau dipengaruhi berita bohong (hoax) tentang bahaya vaksin.

Penulis : hr2
Editor : Fauzia