Home / Politik | |||||||
Nahkodai PAN Riau, Tugas Berat Sudah Menanti Alfedri Selasa, 29/12/2020 | 16:37 | |||||||
![]() | |||||||
Alfedri | |||||||
PEKANBARU - Alfedri terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Riau periode 2020-2025. Sebanyak 12 DPD PAN se-Riau memilih Alfedri secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PAN Riau, Senin (28/12/2020) kemarin. Pengamat Politik dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan, menilai, langkah PAN memilih Alfedri yang juga baru saja memenangkan Pilkada Siak 2020 sebagai Ketua DPW PAN Riau sudah tepat. Menurutnya, sesuai tradisi PAN, ketua memang harus orang yang memiliki kuasa. "Pada tingkatan itu putusan untuk memilih Alfedri itu sudah pas. Karena memang sumber daya yang dimiliki Alfedri itu cukup kuat. Karena punya kekuasaan dan sumber daya yang lain. Jadi saya kira, sudah pilihan yang pas PAN memilih Alfedri," kata Saiman kepada halloriau.com, Selasa (29/12/2020). Namun, ada tugas berat yang harus dilakukan Alfedri untuk PAN Riau. Sebagai ketua partai, Saiman mengatakan, Alfedri bertugas untuk menaikkan popularitas partai di Riau. "Indikatornya tentu sebaran anggota-anggota partai legislatif baik di kabupaten/kota maupun provinsi," ujarnya. Bukan hanya itu, Alfedri juga bertanggung jawab untuk pemenangan para calon yang akan bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2024 mendatang. "Tantangan berikutnya tentu di Pemilukada berikutnya. Karena partai itu melakukan aktivitas tingkat tinggi itu ketika pemilihan. Dan pemilihan berikutnya itu ada di Pilpres dan terutama Pileg 2024. Ketua terpilih harus bisa mengamankan suara untuk pasangan yang diusung. Saya kira tantangannya ya hampir standar lah dengan ketua-ketua partai yang lain," katanya. "Yang paling penting dilakukan itu, karena baru terpilih, harus ada konsolidasi internal terhadap apa persoalan yang dihadapi oleh PAN selama ini. Karena ketua terpilih harus mampu mengeluarkan PAN dari masalah itu," tambah Saiman. Saiman menambahkan, hasil Pilkada Serentak 2020 yang digelar di sembilan kabupaten/kota di Riau pada 9 Desember 2020 lalu juga harus menjadi evaluasi menuju Pileg dan Pilpres 2024 mendatang, "Kemudian pasca Pilkada kemarin, ini peluang untuk partai melakukan evaluasi. Di sebaran mana saja partai itu menang, kemudian partai itu harus bisa mempertahankan suara-suara di sana dan kalau bisa harusnya meningkat. Dan di kabupaten yang kalah, ketua terpilih harus bisa memaksimalkan agar calon-calon yang diusung PAN itu bisa menang di daerah itu," terangnya. Keberhasilan Alfedri pada Pilkada Siak 2020 lalu juga menjadi poin bagus bagi PAN. Kemenangan itu tentunya dapat dibawa Alfedri untuk pemilu 2024 mendatang. Penulis : hr1
| |||||||
![]() ![]()
|
Berita Terkait : | |
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2011-2021. All Rights Reserved |