Home / Otonomi | ||||||
Sektor Kuliner di Riau Perlahan Mulai Membaik Sejak Pandemi Kamis, 24/12/2020 | 17:13 | ||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Semenjak Covid-19 melanda, dampaknya memang mengganggu perekonomian daerah. Meskipun begitu, saat ini secara perlahan beberapa sektor penopang perekonomian daerah (Riau) tercatat sudah mulai membaik. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Riau, Bidang Perdagangan dan Logistik, Iva Desman, Kamis (24/12/2020). Iva Desman tidak menyangkal, bahwa Covid-19 betul - betul berpengaruh dan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, terutama pada sektor perdagangan, transportasi, pariwisata, jasa perhotelan, serta otomotif, khususnya di Provinsi Riau sendiri. Bahkan, sebutnya, kondisi ekonomi seperti ini dirasakan hampir seluruh lapisan masyarakat di Riau. Meski demikian, situasi lebih kondusif perlahan menggeliat kembali di sektor-sektor ekonomi daerah. "Dan itu dapat kita rasakan, terutama menjelang penghujung tahun 2020," katanya. Dicontohkannya, seperti sektor kuliner di Pekanbaru, pada awal wabah ini melanda, pemerintah sempat memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Dari sana kita sudah bisa melihat ada banyak usaha-usaha kuliner yang harus merumahkan karyawan, bahkan hingga ada yang gulung tikar (bangkrut)," terangnya. "Tapi untuk sekarang, dilihat perlahan - lahan pergerakan pada sektor kuliner ini sudah mulai bangkit, dan membaik dibandingkan sebelumnya," ucapnya. Dijelaskannya lebih lanjut, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, pada Triwulan III/2020, beberapa sektor ekonomi yang mulai membaik yakni jasa perusahaan, penyediaan jasa akomodasi dan makan minum. "Termasuklah di dalamnya kuliner. Dan secara kasat mata juga sudah bisa kita lihat usaha-usaha kuliner di Pekanbaru sudah mulai ramai kembali," jelasnya. Adapun sektor yang masih berada di posisi minus, yakni pertambangan dan galian. Dengan demikian pada Kuartal III/2020 ekonomi Riau tumbuh tipis yakni 0,11 persen (tanpa migas), dan -0,91 persen dengan migas. "Kami berharap pada tahun depan, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya mengangkat perekonomian daerah. Terutama memaksimalkan realisasi anggaran sebagai stimulus perekonomian," tuturnya. Penulis : Rivo Wijaya |
||||||
|
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |