PASIR PANGARAIAN - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH, SI.K., MSi mengajak masyarakat hindari money politic atau politik uang. Kapolda  memberikan pandangan ke masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik bukan dengan cara politik uang.

"Mari rebut hati masyarakat dengan program yang menjamin kedepan demi kesejahteraan masyarakat, sehingga mau memilih pada 9 Desember nantinya," imbau Kapolda saat Deklarasi Anti Money Politic Pilakda Rohul di Taman Kota Paris Pangaraian, Kabupaten Rohul, Kamis (3/12/2020).

Deklarasi dihadiri pimpinan Bawaslu RI, M Afiduddin, Ketua Bawaslu Riau Rusdi Rusdan, Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Sutanto, Dansat Brimob Polda Riau AKBP Dedi Suryadi, Sekda Rohul H Abdul Haris.

Pelaksanaan deklarasi anti money politic tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, ditandai penandatanganan anti money politic oleh Kapolres Rohul, Ketua KPU Rohul, Ketua Bawaslu Rohul serta juga oleh ketiga Paslon.

Sekda Rohul Abdul Haris berharap setelah dilaksanakan Deklarasi Anti Money Politic Rohul di Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang benar-benar terlepas dari money politic.

Komisioner Bawaslu Riau Rusdi Rusdan mengatakan bahwa kemarin, dirinya sudah melepas tim patroli anti money politic secara serentak di Provinsi Riau.

Komisioner Bawaslu RI, M Afifudin mengaku, politik uang harus disepakati sebagai racunnya demokrasi. Karena itu penyelenggara, peserta Pemilu dan masyarakat harus menghindari terlibat dalam politik uang.

"Seluruh masyarakat agar terus diingatkan, menerima politik uang akan membuat sengsara kedepannya. Bagi penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu, sudah banyak yang dipecat oleh DKPP karena uang. Tertinggi penyelenggara diberhentikan DKPP karena uang dan asusila,” ungkapnya.

Penulis: Hendra
Editor: Satria