BENGKALIS - Hotel yang ada di Bengkalis mengharapkan adanya stimulus dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar usaha yang mereka jalankan saat ini bisa bertahan. Akibat pandemi Covid-19, usaha yang mereka jalankan benar-benar terpukul dengan tingkat hunian di bawah 20 persen.

“Sejak Covid ini, dalam sehari paling banyak kamar yang terisi hanya 10 kamar, tak sampai 20 persen dari total kamar yang ada di Hotel Pantai Marina. Sehingga sebagian dari pendapatan tersebut lebih banyak terpakai untuk menutupi biaya operasional,” ujar Marketing Manajer Hotel Pantai Marina, Inest kepada wartawan pekan lalu.

Dikatakan, dengan kondisi seperti sekarang ini, jangankan untuk mendapatkan keuntungan, untuk bisa  bertahan saja  sudah cukup. Dan itu mereka lakukan dengan melakukan berbagai kebijakan tanpa harus melakukan PHK. “Kita berusaha untuk tidak melakukan PHK, karena walau bagaimanapun, nasib karyawan di tengah pandemi juga sangat memprihatinkan. Yang kita tempuh adalah melakukan pengurangan jam kerja, karena tamu pun tidak banyak,” kata Inest.

Saat ini, sambung Inest,  walau sudah tidak ada larangan perjalanan keluar daerah maupun kegiatan yang mengumpulkan keramaian dengan tetap mengkuti protokol kesehatan. Namun, tingkat hunian maupun kegiatan-kegiatan yang menggunakan ruang pertemuan hotel belum normal seperti semula. Karena itu, pihaknya berharap  adanya stimulus kepada Pemkab salah satunya adalah melaksanakan kegiatan  di hotel-hotel.

“Bengkalis ini kan bukan tempat wisata, sangat jarang  orang luar berkunjung ke Bengkalis. Kalaupun ada biasanya dalam rangkaian dinas. Karena itu, harapan kita terbesar adalah dari kegiatan yang didanai APBD,” katanya.

Terkait dengan pembayaran pajak, Inest mengatakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis memberikan keringanan, yaitu membayar pajak dengan cara mencicil. Namun, dirinya  tidak tahu apakah ini akan berlanjut hingga  tahun 2021 mengingat Pandemi Covid juga tidak  jelas kapan akan berakhir.

“Pajak tetap bayar, tapi dengan cara mencicil. Kadang uang yang  kita peroleh dipakai dulu untuk operasional hotel. Intinya kita cukup terbantu dengan kebijakan ini,” ujar Inest lagi.

Sementara itu, berdasakan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), hingga Oktober 2020 kemarin, dari 12 jenis pajak daerah, pajak Hotel merupakan salah satu jenis pajak yang terdampak akibat dari pandemi Covid-19. Dari target penerimaan pada tahun 2020 sebesar Rp2,050 miliar hingga akhir Oktober baru terealisasi Rp1,142 miliar atau baru sekitar 55%. Padahal pada bulan yang sama tahun sebelumnya, realisasi dari pajak hotel ini mencapai Rp2,256 miliar.

Penulis : Zulkarnaen
Editor : Fauzia