• HOME
  • OTONOMI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • HUKRIM
  • OLAHRAGA
  • HALLO INDONESIA
  • HALLO SAWIT
  • INDEKS BERITA
  • REDAKSI
  • FULL SITE
  •  



  Home / Otonomi

Satgas Covid-19 Riau Ikut Meneliti Virus Corona dan Perkembangannya
Selasa, 24/11/2020 | 16:15

Indra Yovi
Indra Yovi

PEKANBARU - Guna membantu penanganan terhadap wabah virus Corona (Covid-19), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Riau, terkhusus para ahli ilmiah yang mempunyai kompetensi di bidangnya turut ikut dalam melakukan penelitian terhadap perkembangan virus SARS-CoV-2 (Covid-19).

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, Selasa (24/11/2020).

"Ya kita di Riau juga akan ikut serta meneliti beberapa kasus dan beberapa hal yang terdampak dengan Covid-19, baik dari laboratorium, rontgen dan sebagainya. Mungkin dalam beberapa bulan ke depan akan ada hasil penelitian yang kita rilis baik secara nasional dan internasional, untuk keperluan penanganan Covid-19," sebut Yovi.

Yovi menjelaskan, virus dapat bermutasi dengan cepat, termasuk virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Dari beberapa kasus yang terjadi, khusunya di Riau,  pihaknya mendapati ada pasien Covid-19 yang hasil swabnya masih positif walaupun sudah dinyatakan sembuh.

"Permasalahannya ada PCR yang menunjukkan hasil konsisten. Dengan artian ada pasien yang hasil swabnya positif terus sesudah diobati, walaupun gejalanya hilang. Namun tetap dinyatakan sembuh," ungkapnya.

Dan saat ditanya apakah pasien tersebut telah benar - benar sembuh, Yovi menerangkan bahwa seorang pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh memang tidak didasarkan terhadap hasil swab tes. Melainkan dari hilangnya gejala yang dialami pasien setelah dilakukan penanganan.

"Kita lihat pasien sembuh itu dari gejalanya hilang, bukan berarti swab-nya negatif. Karena swab itu merupakan bagian pemeriksaan penunjang, atau evaluasi. Tapi diagnosis utama pasien itu sembuh, dinyatakan dari kondisinya. Kondisi klinis, kemudian kondisi radiologis," sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada beberapa kasus yang terjadi pada pasien, yakni ada pasien yang sudah 6 minggu, tapi masih positif. Terkait hal tersebut ia mengungkapkan bahwa pada beberapa kasus, PCR itu tidak bisa membedakan apakah virusnya sudah mati atau masih hidup. Kemudian ada re-infeksi. Dan Yovi mengakui sampai sejauh ini belum ada obat yang spesifik langsung membunuh Covid-19. Karenanya, uji klinis obat baru selalu dikembangkan.

"Yang paling penting adalah perubahan perilaku dan sosial kita untuk beradaptasi dengan kondisi Pandemi ini. Kita harus selalu berpikir, semua mahluk hidup yang survive adalah yang mampu beradaptasi, akan baik-baik saja. Jadi selama kita beradaptasi dengan protokol kesehatan yang sudah digariskan, Insyaallah kita akan baik dan aman," tuturnya.

Penulis : Rivo Wijaya
Editor : Fauzia






Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)



  Berita Terkait :
  14/01/2021 | 06:50 Wib
Ciri-ciri Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diwaspadai
LifeStyle11/01/2021 | 08:35 Wib
Hampir Sama, Yuk Kenali Beda Pneumonia dan Covid-19
LifeStyle08/01/2021 | 07:19 Wib
7 Makanan Peningkat Imunitas Tubuh untuk Hadapi Pandemi Virus Corona
LifeStyle05/01/2021 | 19:30 Wib
Cegah Penularan Virus Corona, Satpol PP Dumai Awasi Penerapan Prokes
Dumai04/01/2021 | 08:38 Wib
dr Indra Yovi: Ikatan Dokter Indonesia Belum Rekomendasi Sekolah Tatap Muka
Otonomi28/12/2020 | 12:45 Wib
Tak Hanya soal Corona, Diskes Pekanbaru Diminta Tanggap Atasi Kasus DBD
DPRD Pekanbaru27/12/2020 | 11:52 Wib
Varian Baru Virus Corona, Indonesia Perketat Regulasi Pelaku Perjalanan dari Eropa
Hallo Indonesia25/12/2020 | 09:53 Wib
Tepis Isu Kritis Dipasangi Ventilator, Indra Yovi Sebut Gubri Sudah Keluar dari RS
Otonomi24/12/2020 | 10:37 Wib
Negara Ramai-ramai "Isolasi" Inggris Akibat Mutasi Virus Corona Baru
Internasional23/12/2020 | 08:58 Wib
Catat, Ini 8 Gejala Tak Biasa yang Menandakan Seseorang Terpapar Covid-19
LifeStyle20/12/2020 | 10:29 Wib
Mutasi Baru Virus Corona di Inggris Dipastikan Lebih Cepat Menular
Internasional
   






  Berita Lainnya :
26/01/2021 | 21:05 Wib
Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos
Hukrim26/01/2021 | 21:01 Wib
Dikawal Ketat, 4.080 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Inhu
Inhu26/01/2021 | 20:58 Wib
Polda Riau Ungkap Kosmetik Ilegal Via Online Shopee
Hukrim26/01/2021 | 19:49 Wib
Tiga Bulan Tidak Bekerja karena Sakit, Ibu dan Kedua Anaknya Hanya Bisa Makan dengan Kecap
Otonomi26/01/2021 | 19:13 Wib
Dokter Spesialis Kosong, Pelayanan Poli Anak RSUD Kepulauan Meranti Ditutup
Meranti26/01/2021 | 19:03 Wib
Tembus 1 Juta Kasus, Ini Strategi Menkes Turunkan Penularan Covid-19
Hallo Indonesia26/01/2021 | 18:57 Wib
Covid-19 Riau Tambah 133 Kasus, 9 Meninggal. Berikut Sebarannya
Otonomi26/01/2021 | 18:50 Wib
Suzuki Hadirkan Servis Gratis bagi Korban Banjir Kalsel
Suzuki26/01/2021 | 18:11 Wib
Resmikan Gedung Baru Imigrasi, Bupati Inhil Harapkan Pelayanan Prima
Inhil26/01/2021 | 18:07 Wib
PT Timah Salurkan Dana Bergulir Program Kemitraan ke Pelaku UMKM
Meranti26/01/2021 | 18:04 Wib
Desak Periksa Syamsuar, Spanduk Korupsi Muat Wajah Syamsuar dan Yan Prana
Hukrim
Komentar Anda :