• HOME
  • OTONOMI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • HUKRIM
  • OLAHRAGA
  • HALLO INDONESIA
  • HALLO SAWIT
  • INDEKS BERITA
  • REDAKSI
  • FULL SITE
  •  



  Home / Meranti

Desa Tanjung Peranap Diterapkan PSBM Mulai Hari Ini, Desa Mengkikip Juga Terkena Imbas
Rabu, 18/11/2020 | 20:42

Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan yang didampingi Kapolres saat mengunjungi Desa Tanjung Peranap saat belum diterapkan PSBM.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan yang didampingi Kapolres saat mengunjungi Desa Tanjung Peranap saat belum diterapkan PSBM.

SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat yang diberlakukan mulai hari ini, Rabu (18/11/2020) hingga 14 hari ke depan.

Kebijakan itu diambil setelah ditemukan 17 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 11 diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Selain itu kondisi di desa tersebut juga masih dalam tahap pembenahan pasca terjadinya sesuatu hal yang menyebabkan masyarakat di sana enggan dan menolak saat diisolasi, sehingga Pemkab perlu membuat suatu terobosan kebijakan untuk menenteramkan suasana desa tersebut.

"Masyarakat di sini mungkin trauma ketika ada petugas kesehatan yang melakukan Swab dengan menggunakan baju Hazmat serta isu-isu yang liar yang berkembang. Sehingga harus ada kebijakan yang bisa menyejukkan, dalam rangka untuk menentramkan masyarakat, proses tracking dan Swab kita hentikan dan sebagai gantinya desa ini mulai hari ini akan kita lockdown selama 14 hari ke depan. Selama masa itu masyarakat di sini tidak boleh keluar masuk dan untuk itu pemerintah daerah akan memberikan bantuan bagi masyarakat berupa sembako," kata Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan.

Skema PSBM yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat juga melakukan pembatasan keluar masuk warga. Dengan adanya pembatasan warga yang keluar masuk, maka sejumlah ruas jalan harus ditutup atau dilakukan penyekatan.

Ada tiga titik posko yang didirikan untuk menjaga akses masuk dan keluar diantaranya perbatasan Desa Tanjung Peranap dan Mengkikip, Pelabuhan Tanjung Peranap dan Pelabuhan Kampung Balak. Sementara itu petugas gabungan yang dilibatkan yakni sebanyak 18 orang dengan rincian dari Polri sebanyak 10, TNI 2 personel dan Pamong Praja sebanyak 6 personel.

"Ada tiga titik posko penjagaan dan kita menutup akses masuk dari pelabuhan utama dan pintu masuk di perbatasan desa. Yang diperbolehkan masuk hanya kapal motor yang mengangkut logistik bahan pokok masyarakat dan selanjutnya tetap ada pemberlakuan protokol kesehatan," kata Kapolsek Tebingtinggi Barat, IPTU AGD Simamora.

Sementara itu dengan adanya pembatasan tersebut, desa sebelahnya yakni Desa Mengkikip ikut terkena imbasnya. Dimana warga desa itu menjadikan jalan di Desa Tanjung Peranap sebagai akses utama untuk bepergian.

"Dengan ditutupnya akses di Kampung Balak, Desa Tanjung Peranap kami juga terkendala akses untuk bepergian. Namun itu juga tidak jadi masalah, dengan ditutupnya akses Pelabuhan mereka, kami minta kapal umum yang biasanya kesana kami minta singgah ke pelabuhan desa kami, tetapi harus menambah ongkos. Dimana biasanya ke Selatpanjang itu Rp35 ribu kini harus nambah Rp10 ribu. Selama ini memang tidak pernah singgah karena dianggap jauh," kata Kepala Desa Mengkikip, Tarmizi.

Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah






Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)



  Berita Terkait :
  26/01/2021 | 18:07 Wib
PT Timah Salurkan Dana Bergulir Program Kemitraan ke Pelaku UMKM
Meranti26/01/2021 | 16:05 Wib
Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Selatpanjang, Pasutri Mucikari Muda Diamankan
Hukrim26/01/2021 | 06:02 Wib
Keberangkatan Tim Futsal Kepulauan Meranti ke Kejurda Riau Dilepas Ketua KONI
Olahraga24/01/2021 | 19:57 Wib
LMP Markas Cabang Kepulauan Meranti Goro di Perkantoran Pemkab
Meranti22/01/2021 | 19:15 Wib
Sagu Diusulkan Jadi Komoditas Tambahan Bansos Sembako di Kepulauan Meranti
Meranti21/01/2021 | 20:32 Wib
Terganjal Sistem, APBD Kepulauan Meranti Tahun 2021 Belum Bisa Digunakan Penuh
Meranti21/01/2021 | 08:10 Wib
Sering Pinjam ke Tetangga Saat Ingin Berjualan Keliling, Aida Dapat Bantuan Sepeda dari Baznas Meranti
Meranti20/01/2021 | 17:37 Wib
Tidak Penuhi Unsur, JPU Tolak Dugaan Kasus Politik Uang Pasangan H Adil-Asmar
Hukrim19/01/2021 | 18:09 Wib
Gara-gara Obat Nyamuk, Rumah Warga Sungai Tohor Ludes Terbakar
Meranti18/01/2021 | 20:26 Wib
Polres Meranti Ringkus 4 Terduga Pengedar Narkoba, Dua Diantaranya Bawah Umur
Hukrim18/01/2021 | 19:13 Wib
Cerita Dara Kepulauan Meranti 2019, dr Atika Usai Disuntik Vaksin Sinovac
Meranti
   






  Berita Lainnya :
27/01/2021 | 21:26 Wib
PGN Usul Insentif Penurunan Harga Gas Bagi Pelanggan Rumah Tangga
Ekonomi27/01/2021 | 21:16 Wib
Ditpolair Polda Riau Amankan Dua Perompak Kapal Liberia
Hukrim27/01/2021 | 21:10 Wib
20 Truk Ditilang Lebihi Dimensi Sebelum Masuk Tol Pekanbaru - Dumai di Riau
Otonomi27/01/2021 | 21:05 Wib
Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat, Mandiri Syariah Jadikan Candi Binangun sebagai Desa Berdaya Sejahtera
Ekonomi27/01/2021 | 19:15 Wib
230.400 Batang Rokok Ilegal Disita Polda Riau
Hukrim27/01/2021 | 19:02 Wib
Tuntut Irwan Nasir di Kasus JSR, Ketua IPMK2M Dituntut Mundur
Hukrim27/01/2021 | 18:52 Wib
Covid-19 Riau Bertambah 129 Kasus, 160 Pasien Sembuh
Pemprov Riau27/01/2021 | 18:47 Wib
DPRD Siak Kembali Jadwalkan Panggil PT DSI
Siak27/01/2021 | 18:16 Wib
OJK Setujui Penggabungan Tiga Bank Syariah Himbara
Ekonomi27/01/2021 | 17:32 Wib
6 Pasien Covid-19 di Dumai Sembuh, Satgas Ajak Masyarakat Disiplin Gunakan Masker
Dumai27/01/2021 | 17:28 Wib
Program Proklim RAPP Kurangi Emisi Rumah Kaca dan Perubahan Iklim
Pelalawan
Komentar Anda :