Home / Pekanbaru | ||||||
Pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru Pasrah Omzet Ambruk Akibat Corona Senin, 16/11/2020 | 14:38 | ||||||
Edi, seorang pedagang sayuran dan buah - buahan di Pasar Cik Puan, Jalan Nangka, Pekanbaru. PEKANBARU - Pandemi Covid-19 memang sangat mempengaruhi ekonomi negara, bahkan dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat di Tanah Air. Terutama yang dari golongan menengah ke bawah. Itulah yang dikeluhkan oleh Edi, seorang pedagang sayuran dan buah - buahan di Pasar Cik Puan, Jalan Nangka, Pekanbaru. Walaupun sudah menginjak usia senja, Edi yang biasa berjualan sayuran dan buah - buahan di Pasar Cik Puan tidak pernah putus asa, demi menghidupi keluarganya, walaupun sekarang ekonomi masyarakat tengah morat-marit dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Subuh, sekitar jam 04.00 WIB, biasanya Edi sudah mulai membeli sayur segar dari pemasok. Dan setelah itu mulai membuka kiosnya sambil menata semua barang dagaannya. Dengan begitu, supaya pagi harinya, ia bisa fokus untuk melayani pembeli yang hendak berbelanja. "Ya, biasanya jam 04.00 WIB itu saya sudah membeli sayuran dari pemasok yang membawa sayur dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat (Sumbar). Dan biasanya sekitar setengah enam itu para pembeli sudah ada yang datang ke pasar untuk berbelanja, kalau untuk tutup paling sore, sekitar jam 18.00 WIB," ungkap Edi, Minggu (15/11/2020). Tetapi lanjutnya, dengan adanya pandemi Covid-19 seperti sekarang, pasar menjadi sepi pembeli, dan mungkin saja orang - orang juga takut buat ke pasar, dikarenakan suasana pasar ramai. "Alhasil ya seperti sekarang ini, para pedagang banyak yang ngelamun dan juga sering merugi, disebabkan banyak barang dagangannya yang tak terjual," imbuhnya. "Dan walaupun ada yang belanja, itupun yang dibeli hanya seperlunya saja. Dan mungkin ada juga yang beli banyak, tetapi sekaligus buat stok bulanan, biar tidak terlalu sering ke pasar," tambahnya. Edi yang sudah berjualan sayuran dan buah - buahan sejak empat tahun yang lalu, mengaku omzetnya memang jauh turun semenjak pandemi Covid-19 melanda dibandingkan dengan sebelumnya (sebelum Covid-19 ada). Akan tetapi demi tanggung jawabnya terhadap keluarga ia tetap berusaha jualan seperti biasa. "Untuk sekarang omzet saya memang turun jauh dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan sekarang dapat uang untuk makan sehari - hari saja sudah lebih dari cukup," ujarnya. Disamping itu, ia juga mengaku sudah pasrah dengan omzet mereka yang tak kunjung membaik karena pandemi Covid-19. Disisi lain, ia merasa cuma ini satu - satunya pekerjaan yang bisa dikerjaannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. "Saya mau saja kerja lain, tetapi dengan usia yang seperti sekarang (tua), mana ada orang yang mau terima saya bekerja. Bahkan perusahaan - perusahaan besar di luar sana saja banyak yang merumahkan karyawannya," jelasnya. Menurut Edi, yang terpenting sekarang yaitu tetap usaha saja sesuai dengan kemampuan. Selebihnya serahkan kepada Sang Pencipta. "nggap saja Tuhan lagi menguji kita, apakah kita bisa melewati cobaan ini atau tidak," tukasnya. "Begitu juga dengan virus corona (Covid-19) sekarang, ini semua adalah cobaan Tuhan kepada kita. Jadi kita sebagai umatnya jangan hanya menyalahkan keadaan dan mengeluh tanpa ada berbuat apa - apa," ucapnya lagi. "Terlebih sekarang musuh (Covid-19) yang sedang kita hadapi tidak ada wujudnya, sebab itu mau tidak mau, kita ambil saja hikmahnya serta juga jadikan pelajaran yang beharga dalam hidup," tuturnya. Disamping itu, Edi memang sangat merasakan betul dampak dari pandemi Covid-19 ini. Tetapi dia tidak mau menyerah begitu saja dengan keadaan dan tetap gigih berusaha. Dan ia juga mengharapkan agar pandemi Covid-19 ini cepat berakhir agar bisa kembali ke kehidupan normal seperti sediakala (sebelum corona melanda). Bahkan Edi sendiri juga tidak lupa selalu melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran yang telah di sampaikan Pemerintah. Walaupun terkadang setelah orang sepi, Edi sering membuka maskernya karena merasa gerah dan sesak nafas. "Untuk protokol kesehatan Alhamdulillah kami selalu melaksanakan itu, terutama dalam menggunakan masker. Tetapi memang kalau sepi seperti sekarang saya suka membukanya, karena gerah dan agak sesak nafas. Tetapi pada saat melayani pembeli saya selalu menggunakannya," sebutnya. Selain itu, Edi juga meyakini apa yang telah dianjurkan pemerintah kepada masyarakat adalah salah satu upaya untuk mencegah dan menghindarkan masyarakat dari penulararan virus yang berbahaya dan mematikan tersebut. "Saya sangat ingin corona ini cepat berakhir, sebab itu saya yakin apa yang dianjurkan pemerintah adalah langkah untuk menghentikan penularan Covid-19. Terlebih sebagai orang biasa dan tidak tahu apa - apa mengenai corona saya hanya bisa membantu pemerintah dengan menjalankan protokol kesehatan," tuturnya. Dan disamping itu, ia juga mengharapkan semoga pemerintah dapat segera menemukan obat dari Covid-19 ini. "Sehingga kita bisa hidup normal dan tidak ada kekhawatiran tertular lagi, dan perekonomian seluruh masyarakat pun dapat pulih kembali," pungkasnya. Penulis : Rivo Wijaya
|
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |