PEKANBARU - Di tengah kondisi pandemi Covid-19, ternyata masih banyak pasangan bukan suami istri nekad melakukan tindak asusila.

Hal ini diketahui saat Satpol PP melakukan razia ke sejumlah penginapan di Kota Pekanbaru pada Minggu (1/11/2020) lalu. 

Tidak hanya rentan dijadikan lokasi asusila, beberapa kali dilakukan razia tempat penginapan kerap kali kedapatan jadi tempat transaksi narkoba. Melihat kondisi ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau Ir Nofrizal MM mensuport pemerintah untuk intens melakukan pengawasan di hotel-hotel yang ada di Kota Pekanbaru 

"Pertama kita apresiasi langkah pengawasan yang dilakukan oleh Satpol PP ke sejumlah tempat penginapan di Kota Pekanbaru. Ini langkah yang bagus terlebih lagi disaat pandemi seperti sekarang. Di satu sisi, memang kondisi di bidang pariwisata sedang anjlok, tapi kepada pihak hotel dan penginapan kita ingatkan untuk tidak mengandalkan segala cara yang tidak benar demi mendapat pemasukan," ungkap Nofrizal, Jumat (6/11/2020).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru ini mengatakan jika seandainya pemilik atapun pengelola tempat penginapan melegalkan segala cara untuk mendapatkan pemasukan di kala krisis ekonomi seperti saat ini, hal tersebut sangatlah tidak dibenarkan.

"Jika seandainya mereka melakukan aktivitas usaha dengan menggunakan cara-cara yang tidak elegan seperti melegalkan yang tidak benar, maka itu tidak dapat dibenarkan," tegasnya.

Ir Nofrizal MM meminta satpol PP Kota Pekanbaru untuk tidak melakukan razia yang sporadis di hotel atau penginapan lain.

"Silah lakukan razia, tapi kami menyarankan Satpol PP untuk tidak mengadakan razia secara sporadis yang tidak ada laporan dan tidak ada pengaduan, tidak perlu dirazia. Jika ada pengaduan seperti kegiatan mesum atau narkoba yang sedang marak, baru lakukan razia," pintanya.

Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah