Home / Meranti | ||||||
Kolaborasi RCommunity, PWI Meranti, dan Polisi, Rumah Nenek Sutini Tidak Reyot Lagi Sabtu, 17/10/2020 | 22:19 | ||||||
Serah terima rumah baru Nenek Sukini, Sabtu (17/10/2020) siang. SELATPANJANG - Betapa bahagianya Nenek Sukini saat tim Bakti Sosial bedah rumah yang terdiri dari relawan RCommunity, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Meranti dan pihak kepolisian melakukan serah terima rumah barunya, Sabtu (17/10/2020) siang. Sebelumnya, kondisi rumah milik janda lanjut usia yang sudah tidak mampu bekerja ini sudah sangat memprihatinkan dan tampak reyot. Dinding samping rumah yang terbuat dari papan sudah lapuk, atapnya yang terbuat dari daun Rumbia pun sudah tampak bocor. Di usianya yang hampir menginjak satu abad Nenek Sukini Warga Jalan Inpres, RT 01 RW 03, Dusun Tenggayun, Desa Tenan, Kecamatan Tebingtinggi Barat hidup sebatangkara. Di sebuah gubuk berukuran 3x4 meter, wanita renta itu sudah hampir puluhan tahun hidup sendiri. Diketahui, suaminya sudah lama meninggal, sementara kedua anaknya juga menyusul sang ayah sebelum beranjak dewasa. Namun di usianya yang sudah tua Nenek Sukini masih terlihat sehat dan mandiri. Dirinya kerap diminta bantuan oleh warga setempat untuk menolong persalinan. Karena dulunya dia memang berprofesi sebagai bidan kampung. Beruntung, ia memiliki tetangga yang sudah menganggapnya seperti keluarga. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ia selalu dibantu oleh tetangganya. "Kalau untuk makan, kadang ada dari tetangga yang ngasi. Kalau pas tidak ada, sempat juga makan hanya nasi campur garam," kata wanita kelahiran Salatiga, Jawa Tengah itu. Namun meskipun hidup di bawah garis kemiskinan, namun wanita tua itu tak pernah meminta bantuan maupun meminta untuk dikasihani. Ia terbilang mandiri dan selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun terkadang dia sakit-sakitan. "Kadang selalu diminta untuk ngurut orang yang sedang hamil, dari situ dikasi Rp10 ribu untuk upah dan bisa dibelikan beras," kata Sukini. Sementara itu rumah yang saat ini digunakannya untuk berteduh merupakan rumah saudaranya, dan dia hanya menumpang. "Itu rumah sodara saya, di sini kemarin cuma menumpang," ujarnya singkat. Di sela-sela serah terima rumah baru tersebut, Kapolsek Tebing Tinggi Barat, Iptu AGD Simamora SH MH dalam sambutannnya mengatakan bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang tidak mampu. "Bantuan ini merupakan sumbangan dari tim Bakti Sosial yang terdiri dari RCommunity, PWI dan pihak kepolisian yang diberikan sebagai kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu," kata Simamora. Mantan Kanit Reskrim Polres Kepulauan Meranti itu menceritakan jika informasi mengenai kondisi Nenek Sukini didapatkan dari anggotanya yakni Bhabikamtibmas yang bertugas di sana. "Rumah ini awalnya sudah dibangun secara swadaya bersama masyarakat setempat. Namun dengan adanya kondisi pandemi Covid-19 jadi agak terhambat. Melalui informasi dari Bhabinkamtibmas, kemudian kita berkoordinasi dengan RCommunity untuk membantu. Dengan gerak cepat, dalam waktu 14 hari rumah itu bisa diselesaikan lengkap dengan meteran dan instalasi listrik. Mudah-mudahan dengan rumah baru, Mbah Sukini bisa semangat lagi dan bersyukur kepada Tuhan dan diberikan kehidupan yang layak," ungkap Simamora. Sementara itu Ketua PWI Kepulauan Meranti, Syamsidir Salim menambahkan kegiatan sosial yang serupa telah dilaksanakan sebelumnya. Dikatakan tim bakti sosial ini sudah mempunyai target terhadap rumah yang akan dibedah yakni di Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi dan Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Namun melihat kondisi tempat tinggal Nenek Sukini sangat mendesak untuk diperbaiki, maka didahulukan.
Dikatakan bahwa bantuan yang disalurkan selama ini merupakan murni atas dasar hanya ingin membantu dan tanpa adanya unsur politik. "Bantuan ini diberikan murni kolaborasi kami bersama RCommunity dan tidak ada unsur politiknya. Saudara kita punya rezeki lebih, dan dia ingin mencuci hartanya melalui zakat. Hari ini doa Mbah Sukini dijawab oleh Allah, bagi yang belum mendapatkan harus bersabar dan banyak berdoa, jika bantuan itu bukan mengalir dari kami mungkin dari organisasi lain," kata Syamsidir. Sebelumnya, terhadap rumah Nenek Sukini yang akan dibedah, penggerak RCommunity, Robert Martias mengatakan jika rumah itu sudah dibangun dengan swadaya warga setempat, karena agak terhambat pihaknya bersama PWI Kepulauan Meranti melanjutkan progres pembangunan hunian yang belum terselesaikan itu. "Sekitar 60 persen sudah dibangun atas swadaya masyarakat. Kemudian kami melanjutkan pembangunannya hingga selesai turut dibantu juga oleh Polsek Tebingtinggi Barat dan masyarakat setempat," ujar Robert Martias. Bahan bangunan pun disiapkan untuk melanjutkan konstruksi rumah Nenek Sukini yang belum selesai seperti papan, seng, dan triplek. "Semua bahan-bahan itu akan kami tanggung dan sudah kita kerjakan bersama-sama. Nanti juga akan kita belikan kasur sebab si Mbah tidur hanya beralaskan tikar," tutur Robert. Syukuran atas dibangunnya rumah baru untuk Nenek Sukini dihadiri puluhan warga setempat dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, RCommunity juga menyiapkan puluhan karung beras untuk dibagikan kepada warga setempat. Dimana ada sebanyak 35 karung beras ukuran 5 kilogram. Penulis: Ali Imron
|
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |