Home / Otonomi | ||||||
Pengamat: Gubri Seharusnya Muncul di Tengah Ricuhnya Demonstrasi UU Cipta Kerja Jumat, 09/10/2020 | 19:52 | ||||||
Demo tolak UU Cipta Kerja di DPRD Riau kemarin. PEKANBARU - Terkait demo mahasiswa dan buruh di Riau guna menolak Undang - Undang Cipta Kerja, menurut pengamat komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Riau Aidil Haris seharusnya Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar muncul dan ‘memperlihatkan dirinya’ untuk meredam amarah masyarakat. Terlebih pada saat aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan di depan Kantor DPRD Provinsi Riau pada Kamis, 8 Oktober 2020, diwarnai kericuhan sampai menimbulkan korban luka - luka. "Seharusnya, Pak Syamsuar selaku Gubernur Riau atau orang nomor saru di Riau dapat melakukan pendekatan persuasif. Kalau saran saya, harusnya beliau hadir kemarin. Jangan menutup diri lah, kalau kita liat Gubernur lain, seperti Gubernur DKI, Anies dan Jawa Barat Ridwan Kamil yang berani tampil di tengah massa aksi untuk mengkondusifkan suasana," ucapnya, Jumat (9/10/2020). Ia menilai, dengan keberadaan Syamsuar diyakini akan bisa diterima oleh massa aksi walau yang menjadi sasaran sesungguhnya adalah DPR. "Ya pastinya bisa mengkondusifkan massa aksi, apalagi ditambah dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan," ujarnya. Di samping itu, Aidil Haris menyampaikan jika dilihat dari sisi jalur sesungguhnya, memang Gubri Syamsuar tidak punya kewenangan penuh terhadap segala bentuk tuntutan massa demonstran terkait kebijakan UU Omnibus Law. Namun dari sisi etik, dalam konteks komunikasi, masalah ini bisa dipahami secara proporsional, walau tidak terlibat langsung. "Konteksnya memang tergantung nilai posisi masing-masing. Walaupun begitu, kalau hanya untuk meneruskan aspirasi masyarakat ke pusat, kan bisa dilakukan oleh Syamsuar. Tinggal, bagaimana pendekatan persuasif yang dibangun untuk meredam amarah demonstran," ucapnya. Untuk diketahui, aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Riau di Jalan Jendral Sudirman pada 8 Oktober 2020 menimbulkan bentrok hingga ricuh. Bahkan banyak korban luka-luka berjatuhan dari massa, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dan selain di Riau, situasi yang sama juga terjadi di sejumlah daerah lain di Tanah Air sebagai bentuk penolakan disahkannya UU Cipta Kerja. Penulis: Rivo Wijaya |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |