Home / Internasional | |||||||||
India Disebut PM Pakistan Sokong Gerakan Kebencian Terhadap Islam Senin, 28/09/2020 | 16:37 | |||||||||
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Foto: CNNIndonesia JAKARTA - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerang pemerintah nasionalis Hindu India yang memegang kendali atas Kashmir, mayoritas pemeluk Islam. Dia menyebut India sebagai negara yang menyokong gerakan kebencian terhadap Islam. "Mereka percaya bahwa India eksklusif untuk umat Hindu, sementara (agama) yang lainnya bukan warga negara yang setara," ucap Imran dalam pidato yang diputar di sidang Majelis Umum PBB Minggu (27/9/2020) dilansir dari cnnindonesia. India menanggapi pernyataan itu dan menyebutnya sebagai diplomasi rendahan. Diplomat India di PBB, Mijito Vinito mengatakan informasi yang disampaikan Imran adalah kebohongan. "Kami melihat kebohongan, informasi yang salah, penghinaan dan kebencian menyebar melalui majelis ini," ujarnya. Tudingan Pakistan terhadap India bukanlah hal baru. Imran pernah mengkritik keputusan PM India Narendra Modi pada 2019 karena mencabut status kewarganegaraan suku Jamu dan Kashmir. Penduduk di wilayah Kashmir yang dikontrol oleh militer India mengatakan pasukan keamanan telah menangkap ribuan pemuda mereka. Pasukan juga disebut kerap lakukan pemukulan pada para warga dengan membabi buta. Kegiatan semacam itu menarik empati Imran dan meminta komunitas internasional untuk mengambil sikap. "Komunitas internasional harus menyelidiki pelanggaran berat ini dan menuntut personel sipil dan militer India yang terlibat dalam terorisme negara dan kejahatan serius terhadap kemanusiaan," ujarnya. Vinito kemudian membalas dan menyebut; "Pemimpin Pakistan hari ini menyerukan mereka yang menghasut kebencian dan kekerasan untuk dilarang. Tapi, saat dia melanjutkan, kami bertanya-tanya, apakah dia mengacu pada dirinya sendiri? " Wilayah Kashmir terbagi antara India dan Pakistan. Kedua negara telah berperang dua kali untuk memperebutkan wilayah tersebut. India pernah menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih pemberontak yang berjuang untuk kemerdekaan Kashmir dari India. Pakistan membantah tuduhan itu dan mengatakan hanya menawarkan dukungan diplomatik kepada penduduk Kashmir. Meski Imran terkenal dengan keberpihakannya terhadap umat Islam, hingga saat ini ia tidak pernah mengkritik China. Seperti diketahui dunia belakangan kerap mengecam negeri tirai bambu itu terkait perlakuan terhadap etnis minoritas Muslim Uighur. Hubungan Pakistan dan China yang mesra disebut-sebut sebagai alasan Pakistan tidak pernah mengecam China soal Uighur. Pakistan sangat berutang budi kepada China. Kedua negara memiliki sejarah panjang kerja sama militer. China telah memberi Pakistan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir. (*)
|
|||||||||
|
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |