Home / Olahraga | |||||||||
Insiden Rem Blong MotoGP Styria, Maverick Vinales Ngaku Bersalah Sabtu, 29/08/2020 | 18:16 | |||||||||
Foto: Detik JAKARTA - Maverick Vinales mengakui dirinya telah berbuat salah dalam insiden rem blong di MotoGP Styria. Nyaris celaka dan membahayakan rider lain, dia sadar harusnya berhenti lebih cepat. Setelah pada pekan sebelumnya nyaris kena hantam motor melayang, Vinales mengalami momen lain yang tak kalah mengerikan di MotoGP Styria. Rem motor Yamaha yang dia tunggangi blong, kondisi yang memaksa dia melompat dari motor dalam kecepatan 220 km/jam. Vinales tak mengalami cedera atas kejadian tersebut. Tapi motornya rusak parah akibat menabrak pembatas dan kemudian terbakar. Atas kejadian itu Vinales dapat kritik. Dia dianggap membahayakan rider lain karena memaksakan terus membalap meski sudah merasakan ada masalah pada sistem pengereman M1. "Di Austria kami menghancurkan semua yang bisa kami hancurkan. Ada dua pekan yang absurd. Dalam balapan motor selalu ada risiko, kami tahu itu dan saya beruntung bisa keluar tanpa dapat cedera. Hal-hal seperti ini bisa saja terjadi, saya tahu itu," kata Vinales dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun radio dikutip dari detik. "Itu salah saya. Saya tak mau berhenti (dari balapan). Saya terus menjalani lap demi lap sampai remnya lepas. Pada akhirnya, tidak ada kanvas rem, itu sudah terlepas, dan membuat saya tak punya rem. Harusnya saya berhenti lebih cepat. Saya ingin mencetak poin, mengejar klasemen," lanjut Vinales. Vinales mengaku beberapa lap sebelum kecelakaan remnya sempat terasa bermasalah. Namun karena tiba-tiba remnya membaik, dia memutuskan melanjutkan race. "Saat saya menyadari remnya bermasalah, saya mengangkat tangan saya supaya pebalap lain bisa melewati saya. Saya berada di belakang (Andrea) Dovizioso dan membiarkannya menjauh, lalu Valentino dan Quartararo datang dan motor saya bisa ngerem lagi. Tapi saat balapan dimulai lagi, itu kembali bermasalah." "Saya membiarkan pebalap lain menjauh. Saya tak ingin membuat orang lain dalam risiko," papar Vinales. (*) |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |