Home / Politik | |||||||||
Suhu Politik PAN di Rohul Memanas, Pengurus DPW dan DPD Bertarung di Pilkada Jumat, 21/08/2020 | 22:48 | |||||||||
PAN ROHUL - Partai Amanat Nasional (PAN) pecah dukungan di Pilkada Rokan Hulu yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Bagaimana tidak, sudah sejak jauh hari, secara resmi PAN telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dukungan kepada pasangan balon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu, Hafith Syukri-Erizal. Pasangan ini merupakan koaliasi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PAN. Hafith Syukri merupakan kader PKB, sedangkan Erizal saat ini menjabat sebagai Bendahara DPW PAN Riau. Tapi, mendadak suhu politik di kabupaten berjulukan 'Negeri Seribu Suluk' itu memanas setelah SK dukungan PPP 'turun' untuk pasangan Hamulian-Syahril Topan atau disingkat HARTOP. Hamulian yang kader Golkar itu menerima langsung SK dari Ketua Desk Pilkada DPP PPP Erma Lena didampingi Korwil Sumatera Fernita, Ketua Korwil Riau Rusli Efendi dan Ketua DPW Riau Mursini pada Kamis 20 Agustus 2020 di Kantor DPP PPP, Jalan Dipenogoro, Jakarta. Yang jadi masalah adalah majunya Syahril Topan. Sebab, dia menjabat sebagai Ketua DPD PAN Rokan Hulu. Sementara, PAN dan PKB telah bergandengan mesra dengan mengusung Hafith Syukri-Erizal. Kontan, munculnya nama Syahril Topan di Pilkada Rokan Hulu itu membuat para pengurus di DPW RAN Riau meradang, karena menanggung malu politik dianggap tak bisa 'mengamankan' kader sendiri. Zulfi Mursal, petinggi PAN Riau misalnya. Dia, bahkan menyebut Syahril Topan sebagai pengkhianat partai. "Itu (majunya Topan sebagai bakal cawabup Rohul dari PPP, red) pengkhianatan partai," kata politisi PAN Riau, Zulfi Mursal kepada wartawan, Kamis (20/8/2020) dikutip dari pikiran rakyat. Ditegaskannya, Syahril Topan harus paham kalau PAN sudah punya jagoan di Rokan Hulu, Hafith Syukri-Erizal. Apalagi, Erizal tak lain tak bukan adalah Bendahara DPW PAN Riau. "Topan ini kan Ketua DPD PAN (Rohul). Sedangkan PAN sudah mendukung Hafith Syukri-Erizal. Lalu tiba-tiba Topan maju bersama Hamulian, ini aneh memang," tukas anggota DPRD Riau ini. Zulfi pun mengancam, atas langkah politik Topan ini layak untuk menerima sanksi partai. "Ini sudah pelanggaran berat, sanksinya nanti di DPP PAN," pungkasnya. Tak cuma Zulfi Mursal yang meradang. Langkah Syahril Topan menerima 'pinangan' Hamulian untuk menjadi wakil di Pilkada Rokan Hulu juga disorot tajam Sekretaris DPW PAN Riau, T Zulmizan Assegaf. "Tentu saja hal ini kami cermati dan akan disikapi sesuai aturan organisasi internal PAN. Seluruh struktur, komponen dan kader PAN wajib tunduk dan patuh terhadap keputusan, serta ikut memenangkannya. Bagi yang membangkang tentu ada sanksinya," katanya kepada media, Jumat 21 Agustus 2020. Zulmizan pun memberi saran, jika Syahril Topan memang serius maju dari partai lain sebaiknya pula sportif mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD PAN Rokan Hulu. "Supaya struktur partai tidak tersandera oleh jabatannya dan agenda politik pribadinya bisa bebas dia laksanakan. Menundurkan diri lebih terhormat daripada dimundurkan," tukasnya. Sementara, Syahril Topan yang sejak tadi malam berusaha dihubungi wartawan lewat telpon genggamnya, tidak juga mau mengangkat. (*) |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |