Home / Ekonomi | ||||||
Pertanian dan Peternakan di Kuansing Berpotensi Besar, Seknas BUMP Indonesia: harus Dikelola Minggu, 16/08/2020 | 06:12 | ||||||
Ketua Seknas BUMP Indonesia kunjungi Kuansing. KUANSING - Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani (Seknas BUMP) Indonesia Dr Ir Edi Waluyo MM didampingi Koordinator Wilayah Badan Usaha Milik Petani (Korwil BUMP) Riau Alexander Pranoto, disambut kedatangannya oleh Dirut BUMP Trans Agro Lestari Kuansing, Ir Oberlin Manurung didampingi Komut Ronald Sihombing dan Direktur Operasional Cahyo, dan sejumlah petani sawit F1 hingga F10, Jumat (14/8/2020). DR Ir Edi Waluyo MM dan Alexander Pranoto meninjau sejumlah potensi pertanian, perkebunan, peternakan di Kecamatan Singingi dan Singingihilir, Kuansing. Baik itu perkebunan kelapa sawit rakyat, potensi tanaman pangan, dan peternakan sapi. Dirut BUMP Trans Agro Lestari Kuansing Ir Oberlin Manurung menjelaskan pekerjaan replanting atau peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) di BUMP Trans Agro Lestari saat ini sedang berlangsung. Sejumlah alat berat sedang bekerja. Potensi peremajaan sawit di sini ada seluas sekitar 8.800 ha. PSR sebagai pekerjaan utama akan disisip dengan tanaman sela jagung. September 2020 diperkirakan penanaman perdana sawit rakyat dimulai di lokasi F3. Di lokasi F3 sudah direplanting sawit tua. Di sela tanaman sawit yang diremajakan ini nantinya ditanam jagung. Ke depannya peternakan sapi dikembangkan di kebun sawit rakyat ini. Dengan demikian terjalin konektivitas dan sinergitas pembangunan perkebunan sawit-tanaman jagung dan ternak sapi. Ini semua demi pemberdayaan petani dan ketahanan pangan. Rombongan Ketua Seknas BUMP Indonesia Dr Ir Edi Waluyo MM juga meninjau Pasar Ternak Singingihilir rombongan diterima Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Singingihilir Kabupaten Kuansing Riau, Mardanis di lokasi Pasar Ternak tersebut. Ketua Seknas BUMP Indonesia Dr Ir Edi Waluyo MM, kepada media Sabtu (15/8/2020), menjelaskan potensi peternakan sapi cukup besar di Kuansing ini. Sudah ada Pasar Ternak yang lahannya seluas 2 hektare. Tapi sampai kini peternakan sapi Kuansing belum berkembang. "Kita prihatin peternakan sapi di Kuansing tak berkembang baik. Kuansing bisa menjadi sentra penghasil ternak sapi di Riau. Saat ini kebutuhan sapi untuk Kuansing hanya 5 ekor per hari," jelas Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Singingihilir Kabupaten Kuansing Riau, Mardanis. Sementara pasokan sapi pedaging dan breading (pembibitan sapi) didatangkan dari luar. Dia ingin agar Kuansing memiliki peternakan sapi, menjadi sentra peternakan sapi di Riau bisa mengirim ke luar Kuansing. (rilis) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |