Home / DPRD Pekanbaru | ||||||
Sistem Belajar Daring Banyak Dikeluhkan, Nofrizal Sarankan Sekolah Pakai Pola Belajar Manual Senin, 10/08/2020 | 16:18 | ||||||
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal PEKANBARU - Sistem pembelajaran sistem jarak jauh atau daring banyak dikeluhkan masyarakat, karena dianggap membebani orang tua dan siswa. "Banyak orang tua yang mengeluhkan biaya pembelian paket ketika sistem daring digunakan bahkan untuk daring tidak semua anak yang memiliki handphone. Problem ini tidak sedikit orang tua mengeluhkan terutama soal ekonomi wali murid," ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM, Senin (10/8/2020). Sementara jika ingin menerapkan sistem pembelajaran tatap muka, lanjut Nofrizal, kondisi Kota Pekanbaru belum memungkinkan karena masih berada di zona merah penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19. Untuk itu, politisi PAN ini menyarankan agar pihak sekolah menerapkan pola pembelajaran secara manual. Dengan artian pembelajaran tetap dilakukan jarak jauh, namun sistem pemberian tugas yang dirubah. Jika dengan sistem Daring tugas sekolah diberikan dan dikumpulkan secara online, maka secara manual pihak sekolah memberikan foto copy tugas kepada orang tua atau siswa dan dikembalikan pada waktu yang sudah ditentukan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. "Saya harapkan agar proses belajar jangan hanya menggunakan daring saja, tetapi dibarengi dengan sistem belajar manual melalui pemberian tugas dengan sistem foto copy dan dikumpulkan ke sekolah. Ini tujuan agar proses belajar mengajar jarak jauh di rumah bisa maksimal," ujar Nofrizal lagi. Untuk anggaran atau dana untuk memberikan foto copy tugas kepada setiap siswa. Nofrizal menyarankan bisa memanfaatkan dana Bantun Operional Sekolah (BOS). Dimana dana BOS yang digunakan untuk tugas siswa jauh lebih hemat jika dibanding dengan sistem pemberian tugas sekolah dengan sistem daring dan tentunya lebih meringankan beban orang tua atau wali murid. "Gunakan dana BOS karena itu dana operasional. Jika tidak ada nomenklaturnya, daringkan juga tidak ada nomenklatur. Jadi dalam kondisi begini hal itu dapat dilakukan untuk proses belajar siswa di rumah melalui sistem manual sehingga anak-anak bisa belajar di rumah," ungkapnya. Terkait tugas yang diberikan melalui sistem foto copy, Nofrizal minta agar diberikan tugas manual ke siswa sehingga anak-anak bisa belajar di rumah. "Tugas itu nantinya bisa diantarkan orang tua kesekolah untuk mengambil tugas sistem foto copy dan mengantarkan kembali ke wali muridnya," pungkas Nofrizal. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |