Home / Otonomi | ||||||
Dokter Kembali Meninggal Usai Terjangkit, dr Indra Yovi: Stop Bilang Covid-19 Konspirasi Jumat, 07/08/2020 | 07:30 | ||||||
Indra Yovi saat konfrensi pers di posko gugus covid-19 Riau. PEKANBARU-Satu lagi tenaga medis meninggal akibat terjangkit Covid-19, bernama dr Andhika Kesuma Putra, dokter spesialis paru yang meninggal di Rumah Sakit Colombia Asia, Kota Medan, Sumatera Utara. Juru bicara Satgas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengatakan, dr Andhika, memang menangani pasien yang meninggal akibat covid-19. Almarhum sebut Yovi, adalah putra terbaik Riau. Dia merupakan asal Indragiri Hilir dan meninggal di usia muda, masih 36 tahun. ''Kami dari provinsi dan saya pribadi juga ikut berduka cita dan semoga arwah beliau diterima. Semoga amal perbuatan diterima,'' harap Yovi. Mengutip mediacenterriau, kata Yovi, dr Andhika adalah dokter paru yang terbaik. ''Menurut saya dia yang terbaik,'' sebut Yovi. Atas kepergiannya, Yovi mengatakan, harusnya menjadikan kembali terjaga dan menjadi mawas diri, jangan abai dengan protokol kesehatan. ''Karena itu, saya ingin kembali mengkonfrontir apapun yang disampaikan orang terhadap masalah Covid-19 ini adalah hoax atau ini adalah konspirasi dan lain sebagainya. Saya tidak peduli lagi apa yang mereka sampaikan,'' tegas Yovi. Yang penting, sambung Yovi, harus fokus dan dia meminta tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan konspirasi atau menyebarluaskan hal-hal yang tidak benar. Sehingga masyarakat jadi bingung dengan data-data ataupun. ''Apapun yang mereka sampaikan termasuk apakah obat atau segala macam. Kita sudah punya jalurnya ada Kementerian Kesehatan,'' kata Yovi. Menurutnya, obat untuk Covid-19 ini tidak sembarang. Maka, obat-obatan untuk demam biasa pun tak bisa menyembuhkan covid-19. ''Karena itu, ada dua hal yang kita hadapi sekarang ini. Yakni demi ini kita menghadapi konflik dan kita menghadapi berita-berita atau hal-hal yang bersifat menyesatkan masyarakat,'' ungkap Yovi. ''Dokter Andhika adalah yang terbaik, dan dia meninggal menangani pasien positif. Makanya, saya sampaikan stop bilang Covid-19 adalah konspirasi,'' tegas Yovi.(*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |